CORONA KEPRI
Kasus Aktif Corona Bintan Tinggal 15 Orang, Kadinkes Jemput Bola Gesa Capaian Vaksinasi
Kadinkes Bintan menggesa capaian vaksinasi corona dengan sistem jemput bola. Kasus aktif di sana pun tinggal 15 orang.
Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Septyan Mulia Rohman
BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Perkembangan kasus covid-19 di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) masih dinamis.
Hingga 14 April 2022, satgas covid-19 Kepri mengumumkan penambahan satu kasus baru positif virus corona di sana.
Dengan adanya penambahan kasus,kasus covid-19 yang sebelumnya sisa 14 kasus, kini menjadi 15 kasus.
Sementara untuk jumlah yang sembuh dari Covid-19 ditanggal yang sama tidak ada.
Dari 15 orang pasien covid-19, sebanyak 12 orang menjalani isolasi mandiri.
Selanjutnya 3 orang di rujuk ke RSUD Raja Ahmad Tabib untuk mendapatkan perawatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, dr Gama Isnaeni menuturkan, jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Bintan mulai berangsur berkurang.
Baca juga: Puluhan Ribu Warga Karimun Wajib Vaksin Corona Ulang, Kadinkes Beberkan Kondisinya!
Baca juga: Setelah Pandemi Covid-19 Berakhir, Saatnya Mal di Batam Bangkit?
Penambahan kasus juga tidak terlalu signifikan di tanggal 14 April 2022 kemarin.
"Meski begitu, kami terus menggesa capaian vaksinasi terhadap masyarakat Bintan," katanya,Jumat (15/4/2022).
Agar tidak mengalami kenaikan yang signifikan, Dinkes Bintan juga sudah melakukan vaksinasi door to door untuk meningkatkan capaian vaksinasi Covid-19.
Langkah ini dinilai lebih efektif dalam menyisir peserta vaksinasi untuk lebih tepat sasaran.
Cara ini juga dianggap dapat menjangkau bagi mereka yang kesulitan datang langsung untuk vaksinasi.
"Melalui sistem door to door ini,Pemkab Bintan ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat Bintan untuk mendapat vaksin secara mudah dan cepat, sekaligus meningkatkan capaian angka vaksinasi," ucapnya.
Gama juga menambahkan,dengan adanya penurunan kasus dirinya meminta kepada masyarakat untuk tetap lebih disiplin mematuhi Protokol Kesehatan (Prokes).
"Jangan lengah dan tidak disiplin,meskipun kasus Covid-19 makin hari,makin mulai menurun. Mari tetap disiplin menggunakan masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan rajin mencuci tangan disaat beraktivitas diluar rumah," ujarnya.
Vaksinasi Ulang di Karimun
Sementara puluhan ribu warga Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terpaksa mengikuti vaksinasi covid-19 ulang.
Baca juga: Kabar Covid-19 Batam di Awal Ramadhan 2022, 19 Warga Masih Berjuang Sembuh dari Corona
Baca juga: Anambas Kembali Nol Kasus Aktif Covid-19, Haris Ingatkan Warga Tetap Jaga Prokes
Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat setidaknya terdapat 22.500 warga yang wajib disuntik vaksin ulang.
Khususnya bagi mereka yang rencananya mendapat suntik vaksin dosis 2.
Kadinkes Karimun, Rachmadi pun mengungkap kondisi yang terjadi itu.
Ini karena warga melewati batas waktu yang ditentukan untuk mengikuti vaksinasi covid-19 tahap dua.
Rachmadi mengatakan sebanyak 15 persen dari jumlah data masyarakat wajib vaksin yang harus melakukan vaksin ulang atau drop out.
"Untuk dewasa memang ada sekitar 15 persen dari 150-an ribu jumlah masyarakat yang diwajibkan melakukan suntik vaksin. Jadi kurang lebih 22.500 orang harus vaksin ulang," ujar Rachmadi, Jumat (15/4/2022).
Rachmadi menyebut, vaksin drop out terjadi ketika masyarakat belum mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis kedua terhitung lebih dari 6 bulan sejak dosis pertama.
"Kalau dibandingkan kalangan dewasa dan kalangan anak-anak ini justru sangat relatif kecil, yang drop out vaksin," tambahnya.
Sementara vaksin booster terhitung lebih dari 3 bulan sejak dosis kedua. Lain halnya apabila terpapar Covid-19 setelah melakukan vaksin kedua.
Baca juga: Covid-19 Delta Plus Sudah Masuk Malaysia, Ini 5 Fakta tentang Turunan Virus Corona Tersebut
Baca juga: Update Corona Hari Ini, 73 Warga Bintan Masih Berjuang Sembuh dari Covid-19
"Dari 3 bulan itu, apabila masyarakat dinyatakan positif Covid-19 bisa di jeda sebulan untuk melakukan vaksin booster," terangnya.
Mengenai vaksin booster, permintaan vaksinasi semakin meningkat jika dibanding biasanya. Sehingga persediaan stok harus diperbanyak lagi.
"Kalau vaksin booster karna sudah heterolog artinya bisa menggunakan vaksin dengan dosis yang berbeda. Jadi untuk ketersediaan dosis booster ini yang tersedia Sinovac, Pfizer dan Moderna," jelasnya.
Terakhir, Rachmadi mengimbau kepada masyarakat yang wajib melakukan vaksinasi Covid-19 lebih memperhatikan batas waktu vaksin dosis lengkap.
"Masyarakat untuk lebih teliti dan cerdas melihat batas waktu untuk vaksin lengkap. Bisa di lihat dari aplikasi, dan pihak naked bagi yang vaksin dipukesmas juga di telah memberitahu hal ini," pungkasnya.(TribunBatam.id/Alfandi Simamora/Yeni Hartati)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Berita Tentang Bintan