RAMADHAN

Jelang 10 Hari Terakhir Ramadhan, Begini Cara dan Keutamaan Itikaf Sesuai Sunah Nabi Muhammad SAW

Itikaf menjadi amalan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya hingga meninggal dunia.

KOMPAS
Ilustrasi Iktikaf di masjid 

TRIBUNBATAM.id -  Menjelang 10 hari terakhir bulan Ramadan, itikaf menjadi salah satu sunnah yang bisa dilakukan umat muslim untuk menambah keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.

Itikaf menjadi amalan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya hingga meninggal dunia.

Dalam hadist riwayat Ibnu Umar, Anas, dan Aisyah radhiyallahu 'anha berkata bahwa "Nabi shallallahu alaihi wa sallam biasa beritikaf di sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan sejak beliau tiba di Madinah sampai beliau wafat."

Dalam Quran surat Al Baqarah ayat 125, Allah SWT berfirman mengenai pelaksanaan itikaf di masjid, yang berbunyi

Arab: وَاِذْ جَعَلْنَا الْبَيْتَ مَثَابَةً لِّلنَّاسِ وَاَمْنًاۗ وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَّقَامِ اِبْرٰهٖمَ مُصَلًّىۗ وَعَهِدْنَآ اِلٰٓى اِبْرٰهٖمَ وَاِسْمٰعِيْلَ اَنْ طَهِّرَا بَيْتِيَ لِلطَّاۤىِٕفِيْنَ وَالْعٰكِفِيْنَ وَالرُّكَّعِ السُّجُوْدِ

Artinya: Dan (ingatlah), ketika Kami menjadikan rumah (Ka'bah) tempat berkumpul dan tempat yang aman bagi manusia. Dan jadikan lah maqam Ibrahim itu tempat salat. Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang itikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud!"

Dikutip dari bangkapos.com, Ketua Alumni Al Azhar Mesir, Bangka Belitung, Ustaz H M Kurnia Lc MA menjelaskan Itikaf adalah salah satu amalan sunnah di bulan suci Ramadan karena telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Kapan Nuzulul Quran di Ramadhan? Malam Penuh Berkah dan Diampuninya Dosa oleh Allah SWT

Baca juga: Menambah Ilmu dan Pahala, Ini 4 Aplikasi Kultum Ramadhan yang Bisa Dibaca Jelang Buka Puasa

Sebagaimana dalam sebuah riwayat yang disampaikan Ummul Mukminin Sayyidah Aisyah Ra, Beliau berkata;

كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ

Artinya; “Biasanya (Nabi Muhammad sallallahu’alaihi wa sallam) beritikaf pada sepuluh malam akhir Ramadan sampai Allah wafatkan Beliau." (H.R. Bukhori & Muslim)

"Itikaf secara bahasa adalah menetap pada sesuatu dan menahan jiwa untuknya. Sedangkan secara istilah, itikaf adalah tinggalnya seorang muslim yang mumayyiz di dalam masjid dalam rangka melakukan ketaatan kepada Allah Azza Wa Jalla," jelas Ustaz Kurnia, dikutip dari artikel Bangkapos.com pada Ramadan 2020.

Dengan makna lain itikaf juga berarti berhenti atau diam di dalam masjid dengan niat semata untuk beribadah kepada Allah SWT.

Ustaz Kurnia mengatakan, tidak ada perbedaan pendapat yang signifikan di kalangan para ulama mengenai tempat yang paling afdol untuk beritikaf yaitu di masjid atau di musholla (tempat yang digunakan untuk shalat sehari-hari).

Namun ada pendapat menurut pandangan mazhab Imam Hanafi bahwa diperbolehkan untuk beritikaf di musholla al-bait, atau tempat shalat yang ada di rumah (khususnya ini berlaku untuk perempuan) sebagai langkah antisipasi terjadinya fitnah dan mudorat saat perempuan berada di luar rumah yang termaktub di dalam kitab al-Fiqhu al-Islaami Wa Adillatuhu, karya ulama yang bernama Wahbah al-Zuhayli.

Ustaz Kurnia mengungkapkan dalam kondisi pandemi wabah saat ini, jikalau kita berada di daerah zona aman yang mampu mengendalikan penyebaran wabah virus tersebut atau bahkan tidak ada penyebaran virus dalam satu daerah maka dipersilakan untuk beritikaf di masjid.

Halaman
123
Sumber: Bangka Pos
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved