LIGA INDONESIA
Berita Persija - Mengenal Marek Janota, Pelatih Eropa Tersukses di Persija, Inspirasi Thomas Doll?
Menengok catatan sejarah, pelatih asal benua biru rata-rata kurang 'manis' di Persija Jakarta dan Marek Janota adalah satu di antara yang lebih baik
"Ya Marek jadi pelatih asing pertama Persija yang sukses menghadirkan juara,"begitu dikutip dari laman resmi Persija.
Baca juga: Berita Persib - Cerita Ricky Kambuaya Soal Tekanan Bobotoh: Saya Jadi Lebih Semangat
Baca juga: Hasil Kejuaraan Badminton Asia, Jonatan Christie dan Praveen Jordan/Melati Menang
Marek Janota pertama kali menjejakan kakinya di Indonesia dengan memperkuat klub Persija Jakarta di kompetisi Perserikatan musim 1978/1979.
Pria kelahiran 13 Oktober 1937 itu menukangi Persija Jakarta saat kompetisi Perserikatan sudah memasuki paruh kedua putaran final yang saat itu menggunakan format grup dalam kompetisi penuh.
Ia didatangkan didatangkan oleh Manajer Persija Bob Hippy.
Bob menugaskannya untuk menggantikan pelatih Suwardi Arlan.
Menariknya di zamannya ia lebih mengandalkan pemain muda seperti Marsely Tambayong, Sofyan Hadi, Junaidi Abdillah, Johanes Auri, Simson Rumapasal, Rully Nerre, dan penyerang Andi Lala.
Baca juga: Hasil Kejuaraan Badminton Asia: Chico Menang, Ahsan/Hendra, Adnan/Mychell, Komang Ayu Kalah
Hasilnya terjawab, di bawah kepelatihan Marek Janota, Persija Jakarta menjadi tim yang tampil dengan disiplin tingkat tinggi dan dikakuti.
Mengandalkan pola permainan bertahan ala catenaccio Itali, Persija begitu menakutkan ketika melakukan serangan balik.
Hanya satu kekalahan kemudian mereka rasakan di putaran kedua (vs PSM Makassar), sementara tiga lainnya berujung kemenangan.
Satu di antar kemenangan tersebut terjadi pada laga terakhir melawan PSMS Medan pada 12 Januari 1979.
Waktu Macan Kemayoran berjuang habis-habisa demi gelar juara musim. Akhirnya Persija menang usai Andi Lala menceta gol.
Dalam laga tersebut, Persija bahkan berpesta gol di Senayan.
Tambahan tiga poin membuat mereka menyingkirkan PSMS Medan dari puncak klasemen dengan keunggulan selisih gol (Persija: 11 poin, selisih gol+7, PSMS: 11 poin selisih gol +6) dan keluar sebagai juara kompetisi perserikatan 1978/79.
Sebagian artikel dilansir dari : Persija.id
(AMINUDDIN)
