HUMAN INTEREST

Cerita Perawat RSKI Galang 3 Kali Lebaran di Gedung Rawat Pasien, Rindu dengan Keluarga

Sudah 3 kali Idul Fitri, Almudatsir (34), nakes di RSKI Galang berlebaran bersama pasien covid-19 dan tak pulang ke kampung halamannya di Aceh

Penulis: Beres Lumbantobing | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/istimewa
Nakes Datsir saat menangani pasien covid-19 di RSKI Galang 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Momen Hari Raya Lebaran yang biasanya dihabiskan dengan berkumpul bersama anggota keluarga terlewatkan.

Sudah tiga kali Idul Fitri, Almudatsir (34), tenaga kesehatan (Nakes) di Rumah Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang, tak pulang ke rumah seperti lagu Bang Toyib ‘tiga kali lebaran tiga kali puasa Abang tak pulang-pulang’.

Ada rasa sedih. Ia rindu merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga. Namun karena tuntutan tugas, pria asal Aceh ini harus merayakannya dengan pasien covid-19.

Selain bersama pasien covid, tentu dirayakan bersama seluruh manajemen RSKI Galang.

“Seru sih bang. Cuma ya biasalah, pasti ada kerinduan ingin Lebaran di kampung halaman. Sama orang tua, keluarga besar,” ujar perawat RSKI Galang, Datsir kepada Tribunbatam.id, Rabu (4/5/2022).

Di momen Lebaran ini, Datsir kembali teringat masa kecilnya. Berkumpul bersama teman dan keluarga. Itulah yang membuatnya rindu untuk merayakan Lebaran di kampung halaman.

Apalagi sudah tiga kali Idul Fitri dirayakannya tanpa keluarga. Ada hal yang membuat pria asal Tapak Tuan Aceh ini begitu merindukan lebaran di kampung halaman, yakni makanan opor ayam dan ketupat.

“Tentunya banyaklah bang. Merayakan lebaran di tanah rantau itu beda sekali sama di kampung halaman sama keluarga,” kata Datsir.

Baca juga: Warga Anambas Nikmati Pesona Pulau Temawan di Hari Kedua Libur Lebaran

Baca juga: Liburan Lebaran, Warga Padati Tempat Wisata, Kepala Dispar Kepri Ingatkan Khusus Pengelola

Datsir pun berharap semoga tahun depan ia dapat merayakan Idul Fitri bersama keluarganya.

“Semogalah, tahun depan bisa pulang rayakan lebaran di kampung sama keluarga,” ucap Datsir dengan nada penuh harapan.

Bertugas di RSKI, Datsir bukanlah orang baru. Dari sekian banyak tim nakes di sana, ia merupakan salah satu perawat yang cukup lama waktu kerjanya di sana, yakni 3 tahun sejak RSKI mulai dioperasikan.

Banyak kisah maupun pengalaman yang telah dilaluinya, mulai dari rasa takut, tinggal dalam ruang lingkup terbatas dalam sebuah pulau terluar.

"Cerita pengalaman? Wah, tentu sangat banyak lah bang. Mulai dari awal covid-19 masuk hingga usianya sudah setahun saya berkecimpung dengan mereka pasien covid-19," ucap Datsir.

Pria lulusan Sarjana Keperawatan Universitas Sumatera Utara ini mengaku banyak hasrat dan keinginannya yang terlewatkan begitu saja.

Bukan tanpa alasan, sebagai pria yang masih lajang Datsir lama tak bertemu keramaian, apalagi keluarga.

Keseharian aktivitas hanya dilalui dalam sebuah kawasan khusus yang terbatas dan penuh peraturan.

Di sana Datsir bersama nakes yang terdiri dari berbagai latar belakang, ada dari nakes (tenaga kesehatan) TNI AD, AU, AL, Polri, Nusantara Sehat dan Relawan Daerah.

Tak hanya pengalaman menarik, Datsir juga mengakui ada beberapa pengalaman mistis yang dialaminya.

"Abang tau kan lingkungan RSKI Covid di Pulau Galang ini bekas ex camp Vietnam, horor bang. Ada gangguan-gangguan aneh," ucapnya.

Tidak hanya itu, di lingkungan RSKI sepi hanya pohon-pohon dan banyak monyet.

Datsri bertugas di RSKI Galamg mulai 1 April 2020 sampai saat ini.

(TRIBUNBATAM.id/bereslumbantobing)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved