BP BATAM
BP Batam Bakal Lelang 3 Pelabuhan Internasional, 1 Dalam Pengawasan Kejagung RI
Badan Pengusahaan (BP) Batam bakal melelang 3 pelabuhan Internasional. Salah satunya dalam pengawasan Kejaksaan Agung (Kejagung) RI.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Tiga pelabuhan internasional di Kota Batam yang akan segera dilelang untuk pengelola baru dalam beberapa tahun mendatang.
Adapun tiga pelabuhan tersebut adalah Pelabuhan Internasional Batam Center, Pelabuhan Internasional Sekupang, dan Pelabuhan Internasional Nongsapura.
Proses lelang akan segera dilakukan oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam karena berbagai alasan.
Salah satunya kontrak pengelolaan hampir memasuki masa akhir.
Contohnya, Pelabuhan Batam Center, yang diketahui akan segera habis masa kontrak pengelolaannya di tahun 2024.
Sampai saat ini, pengelolaan Pelabuhan Batam Center masih dipegang oleh PT Synergy Tharada.
Baca juga: Arus Penumpang Masih Tinggi, Hari ini (9/5) 27 Kapal Layani Penumpang dari Pelabuhan Sekupang Batam
Baca juga: BEGINI Kondisi Arus Balik Lebaran di Pelabuhan Tarempa Anambas Pakai KMP Sabuk Nusantara
Meski masa kontrak sudah akan berakhir, namun proses lelang belum akan dimulai.
"Saya harus cari dasar hukumnya, apakah kontrak belum habis sudah boleh saya lelang. Kalau boleh, kami akan lelang dua tahun sebelumnya, karena masih ada waktu. Lelang paling lama 4-5 bulan sudah selesai," jelas Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam, Muhammad Rudi.
Kemudian, Rudi mengungkapkan, Pelabuhan Internasional Sekupang juga sudah dihentikan kegiatan operasionalnya dan ditarik pengelolaannya oleh BP Batam.
Alasannya, terdapat kendala pembayaran dari pengelola sebelumnya kepada BP Batam.
Proses pemberhentian operasional di Pelabuhan Internasional Sekupang diserahkan kepada Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI).
"Satu lagi, Pelabuhan Nongsapura, itu akan segera berakhir juga," tambah Rudi.
NASIB Pelabuhan Internasional Batam Centre
Kontrak kerja sama antara Badan Pengusahaan (BP) Batam dan PT Synergy Tharada dalam mengelola Pelabuhan Internasional Batam Center dikabarkan akan segera berakhir 2 tahun lagi atau berakhir pada 2024 mendatang.
Sejauh ini Manajer Operasional PT Synergy Tharada pengelola Pelabuhan Internasional Batam Centre, Nika Astaga mengaku tidak memiliki rencana ataupun persiapan khusus.
"Iya berakhir 2024. Kita ikuti sajalah nanti gimana aturan kontraknya. Kalau sistem lelang lagi seperti ATB kami siap," sebutnya, Jumat (6/5/2022).
Baca juga: 2.972 Orang Tinggalkan Lingga via Pelabuhan Jagoh saat Puncak Arus Balik Lebaran
Baca juga: Kisah Petugas Pelabuhan Batam saat Mudik, Siaga Sejak Pukul 2 Dini Hari Selama 2 Pekan
Saat ini, pihaknya masih fokus untuk menormalkan kembali kondisi perekonomian di pelabuhan setelah terdampak pandemi covid-19.
Mulai 2020, aktivitas di pelabuhan internasional mencoba bertahan dengan pembatasan dan syarat ketat bagi pelaku perjalanan.
Hingga pada 1 April 2022, kebijakan pemerintah untuk melonggarkan syarat masuk bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) menjadi angin segar bagi sektor kepelabuhanan.
"Sekarang kami sedang fokus melayani kembali kepada penumpang. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena sudah melonggarkan aktivitas PPLN sejak 1 April 2022 lalu," tutur Nika Astaga.
Lantas bagaimana tempat parkir yang sering penuh saat akhir pekan?
Nika menyebut tak ada solusi lain yang diambil.
Hingga saat ini pihaknya masih memanfaatkan lahan parkir yang ada.
"Kami gunakan sajalah dulu tempat parkir kita ini," tuturnya.
Meski begitu, tiga tahun sebelumnya pada 2021, BP Batam menurutnya sudah membuka tender untuk mencari pengelola barunya.
Tender ini biasanya terbuka baik untuk pengelola lama, maupun pengelola baru.(TRIBUNBATAM.id/Hening Sekar Utami/Roma Uly Sianturi)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Berita Tentang Batam
