PEMKO BATAM

Buntut Skimming, Amsakar Imbau Pegawai Pemko Batam Bertransaksi di ATM yang Punya Sekuriti

Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad imbau pegawai Pemko Batam agar cek saldo secara rutin dan hindari bertransaksi di ATM yang tak ada sekuriti

Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad dimintai tanggapannya terkait pegawai Pemko Batam yang jadi korban skimming ATM Bank Riau Kepri 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad mengatakan, ada beberapa pegawai di lingkungan Pemerintah Kota (Pemko) Batam yang menjadi korban skimming ATM Bank Riau Kepri (BRK).

Namun ia tak mengetahui secara detail berapa jumlah korbannya. 

"Saya tahu informasi ini dari Pak Yusfa (Asisten Pemerintahan Pemko Batam) dan Pak Sekda (Jefridin Hamid)," ujar Amsakar, Kamis (12/5/2022).

Dalam hal ini, Amsakar mengimbau seluruh pegawai agar mengecek saldo secara rutin. Selain itu hindari bertransaksi di ATM yang tidak memiliki sekuriti.

"Yang penting untuk Bank Riau Kepri sekuritinya ditingkatkan, model transaksi uang yang aneh dihindari. Harus buat rencana reguler per dua bulan atau per tiga bulan," kata Amsakar.

Diketahui kasus skimming ATM ini telah dilaporkan pihak Bank Riau Kepri ke Polda Kepri. Saat ini kasusnya masih dalam penyelidikan.

Sebelumnya, Bank Riau Kepri juga telah mengeluarkan keterangan resminya terkait kasus kehilangan uang yang dialami sejumlah nasabah beberapa waktu lalu.

Pernyataan ini dikeluarkan pada tanggal 9 Mei 2022, dan ditandatangani oleh Sekretariat Pusat PT Bank Riau Kepri yang dikepalai oleh Edi Wardana.

Di dalam rilis tersebut, pihak bank telah menjalankan langkah cepat dengan menunjuk tim dari Kantor Pusat untuk melakukan investigasi dan identifikasi terhadap kasus nasabah yang diduga terkena skimming mesin ATM di Batam.

Baca juga: Bank Riau Kepri Buat Laporan ke Polda Kepri terkait Kejahatan Skimming ATM

Baca juga: Waspadai Pembobolan Rekening, Begini Cara Terhindar dari Aksi Skimming di Mesin ATM yang Wajib Tahu

Saat ini Bank Riau Kepri sedang mengupayakan pendataan nasabah, serta bank menjamin seluruh nasabah tetap aman. Pihaknya mengimbau pula agar nasabah tidak perlu panik, mengingat bank akan bertanggungjawab atas seluruh kerugian nasabah yang terbukti menjadi korban skimming.

"Selanjutnya bagi nasabah yang merasa dirugikan, diharapkan membuat laporan ke kantor Bank Riau Kepri terdekat untuk dilakukan proses lebih lanjut sesuai ketentuan," kata Edi.

Untuk antisipasi terjadinya aksi skimming, Bank Riau Kepri mengharapkan nasabah senantiasa mengganti PIN kartu ATM secara berkala, serta menjaga kerahasiaan data nasabah seperti nomor kartu, nomor CVV kartu kredit/debit, dan nomor OTP (One Time Password) dan data nasabah lainnya kepada pihak manapun termasuk petugas yang mengatasnamakan pihak Bank Riau Kepri.

Agar terhindar dari pencurian data, nasabah juga diimbau selalu berhati-hati ketika hendak bertransaksi di mesin ATM. Saat memencet PIN dimesin ATM, diimbau untuk menutup tombol angka dengan tangan, selalu memeriksa terlebih dahulu mesin ATM yang akan digunakan, serta jika ditemukan hal-hal mencurigakan dapat melaporkan langsung ke call center Bank Riau Kepri 1500470.

"PT Bank Riau Kepri menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh nasabah atas ketidaknyamanannya dalam bertransaksi keuangan akibat adanya skimming pada mesin ATM Bank Riau Kepri," kata Edi.

Dalami Kasus Skimming ATM BRK

Di sisi lain, Direktorat Researse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kepri saat ini tengah mendalami laporan kasus kejahatan skimming ATM Bank Riau Kepri.

Sejumlah barang bukti kelengkapan laporan pelapor dijadikan petunjuk polisi untuk mengungkap kejahatan tersebut.

Direktur Researse Kriminal Khusus (Dir Reskrimsus) Polda Kepri, Kombes Pol Teguh Widodo mengatakan, pihaknya saat ini sedang menyelidiki kasus tersebut.

“Masih dalam penyelidikan ya,” ujarnya, Kamis (12/5/2022).

Ia mengatakan, barang bukti skimmer dan dua alat bukti berupa rekaman CCTv yang disertakan pelapor saat melaporkan kejadian itu ke Polda Kepri dapat menjadi petunjuk pihaknya untuk mendalami kasus itu.

Saat ini timnya juga tengah berkoordinasi dengan pihak Bank Riau Kepri untuk mendalami kasus kejahatan Skimming ATM tersebut.

“Untuk berapa jumlah korbannya, data masih diinventarisir pihak bank,” katanya.

Hanya saja, dalam kejadian ini pihak Bank Riau Kepri mengalami kerugian sebesar Rp 800 juta. (tribunbatam.id / Roma Uly Sianturi/ Beres Lumbantobing)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved