PARIWISATA KEPRI AMAN
Andalkan Wisata Sejarah dan Religi, Kadispar Kepri Sarankan Akses ke Lingga Diperkuat
Kepala Disbudpar Kepri Buralimar mendukung upaya Pemkab Lingga yang tengah fokus menjadi Lingga sebagai tujuan wisata dan religi. Ini sarannya
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
Maka dari itu, pengunjung yang datang diharapkan dari wisatawan negeri serumpun berdarah Melayu, seperti Malaysia misalnya.
"Karena turis yang datang ke Kepri ini rata-rata tiga hari. Kalau ke Lingga itu memerlukan waktu 4 jam dari Tanjungpinang dan Batam. Jadi jika tidak transportasi, otomatis mereka nginap di sana," ujarnya.
Terkait hal ini, Buralimar memberi saran agar Pemkab Lingga bisa mengumpulkan para travel agent dan membuat seperti fam trip.
"Kumpulkan saja travel agent di Batam, ya bisa diundang oleh Pak Bupati. Jadi seperti fam trip," jelas Kepala Dispar Kepri ini.
Event Rutin
Buralimar juga menyarankan agar Pemkab Lingga harus punya event rutin setiap tahunnya, untuk mengangkat nilai-nilai sejarah dan budaya di Lingga.
Hal ini dinilai penting, agar destinasi wisata sejarah dan religi di Lingga bisa berkembang luas sampai ke telinga para wisatawan luar.
Diketahui sebelumnya, Dinas Kebudayaan (Disbud) dan Dispar Kabupaten Lingga juga banyak menjual event tersebut.
Seperti pada 2021, Dinas Kebudayaan Lingga menggelar event budaya lewat museum.
Di antaranya seperti permainan gasing, hingga permainan-permainan lainnya yang mengangkat nilai tradisional di Kabupaten Lingga.
Dispar Lingga juga beberapa waktu lalu menggelar event perlombaan Bedel Buloh (Meriam Bambu).
Hal itu sebagai bentuk dukungan, untuk mendukung potensi yang ada.
"Jadi menjual pariwisata ini bukan maunya kita saja, maunya wisatawan yang mau datang.
Sasarannya siapa sih? Sasarannya budayawan, ya bikin seminar budaya di lokasi sejarah, jadi buat event di situ. Lingga menjual alam dan dibarengi dengan budaya juga," kata Buralimar. (TribunBatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google