PARIWISATA KEPRI AMAN
Andalkan Wisata Sejarah dan Religi, Kadispar Kepri Sarankan Akses ke Lingga Diperkuat
Kepala Disbudpar Kepri Buralimar mendukung upaya Pemkab Lingga yang tengah fokus menjadi Lingga sebagai tujuan wisata dan religi. Ini sarannya
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Bupati Lingga, Muhammad Nizar tengah fokus membangun kepariwisataan di Bunda Tanah Melayu dan menjadikan Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebagai tujuan wisata sejarah dan religi.
Rencana membangun pariwisata yang sedikit berbeda ini, didorong karena penilaian hanya Lingga yang mempunyai potensi wisata tersebut.
Potensi wisata sejarah dan religi ini nantinya berpusat di Kecamatan Lingga. Lantaran Daik merupakan pusat Tamadun Melayu, sejak era Kesultanan Mahmud Riayat Syah III.
Hal itu juga telah diakui sebagai Bunda Tanah Melayu oleh negara-negara Melayu Serumpun sejak tahun 1991 lalu.
Upaya yang dilakukan oleh Bupati Lingga ini mendapat dukungan dari Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kepri, Buralimar.
Ia menilai, wisata sejarah di Kabupaten Lingga sudah cukup baik.
Namun, hal itu perlu didukung penataan kawasan yang baik.
"Kawasan ditata dengan baik, mungkin ada parkirnya, ada jalan masuknya. Kemudian dilengkapi dengan fasilitas lainnya seperti musala, toilet. Mungkin juga ada tempat makan dan minum. Itu dari segi aksesnya," kata Buralimar kepada TribunBatam.id, Senin (23/5/2022).
Baca juga: LIBUR Lebaran Segera Berakhir, Wisata Air Terjun Batu Ampar Lingga Diserbu Warga
Baca juga: Dari Air Terjun hingga Petik Salak, Nizar Akan Kembangkan Potensi Wisata di Desa Resun
Menurutnya lagi, kenyamanan para wisatawan harus dipikirkan, karena letak wilayah atau pun situs sejarah yang mungkin jauh dari pemukiman warga.
Hal ini perlu disiapkan secara bertahap untuk menunjang potensi tersebut.
Buralimar juga menyarankan agar akses menuju Kabupaten Lingga harus diperkuat.

"Karena Lingga bukan pintu masuk mancanegara, jadi diharapkan wisawatan dari Tanjungpinang atau Batam datang menggunakan kapal, mungkin pesawat kalau ada. Kemudian wisatawan dari Bangka Belitung juga dekat dari situ," tuturnya.
Lebih lanjut, Buralimar menilai, menjual paket wisata sejarah dan religi tidak gampang.
Baca juga: Lingga Andalkan Wisata Sejarah dan Religi, Targetkan 18 Ribu Kunjungan Wisatawan 2022
"Mungkin ini menjadi wisata minat khusus ya, jadi orang-orang yang suka sejarah atau suka budaya baru datang ke Lingga," jelasnya lagi.
Di sisi lain, menurutnya event budaya atau wisata diperlukan untuk mengangkat destinasi yang ada.