NATUNA TERKINI
Harga Telur Ayam di Natuna Tembus Rp 55 Ribu Per Papan, Pedagang: Dampak Cuaca Ekstrem
Harga telur ayam di Pasar Tradisional Ranai Natuna tembus Rp 55 ribu per papan dari sebelumnya Rp 47-48 ribu per papan
NATUNA, TRIBUNBATAM.id - Harga telur ayam di Pasar Tradisonal Ranai, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) kian mahal.
Hari ini harga telur naik menjadi Rp 55 ribu per papan dari sebelumnya Rp 47-48 ribu per papan.
Hal ini disampaikan oleh Rizki Kurniawan, salah satu pedagang di Pasar Tradisional Ranai. Ia menuturkan, kenaikan harga telur terjadi sejak empat hari lalu.
"Sekarang harga telur naik menjadi Rp 55 ribu satu papan, kemarin Rp 47-48 satu papan. Jadi ada kenaikan harga sekitar Rp 8 ribuan," kata Rizki di lapak jualannya, Kamis (26/5/2022).
Menurutnya, kenaikan harga ini sudah biasa terjadi di Ranai. Khususnya barang yang didatangkan dari luar Natuna.
Kenaikan harga barang terjadi saat musim angin kencang dan gelombang tinggi.
"Kalau barang yang didatangkan dari luar daerah biasanya naik harganya kalau cuaca ekstrem. Nah telur ini kan didatangkan dari Tanjungpinang dan juga Pontianak Kalimantan, karena cuaca ekstrem dan gelombang tinggi menjadi sebab naiknya harga telur," ujarnya.
Sementara itu, harga daging ayam justru terpantau stabil.
Baca juga: Selain Cabai, Harga Telur dan Daging Ayam di Karimun Ikutan Naik Jelang Ramadhan
Baca juga: Setelah Lebaran, Harga Minyak Goreng dan Telur Ayam di Batam Masih Tinggi
Menurut salah satu pedagang daging ayam Imron, harga daging ayam tidak mengalami kenaikan secara signifikan.
"Hingga saat ini kalau daging ayam relatif stabil tidak pernah naik, masih diangka Rp 40 ribu kadang turun ke Rp 38 ribu per kilogram," ujarnya.
Ia menjelaskan daging ayam yang ia jual merupakan ayam yang diternak di Natuna.
Selain ayam, harga ikan juga terbilang stabil. Bahkan ada yang mengalami penurunan, seperti ikan tongkol atau simbek dalam bahasa Natuna.
Aprizal, pedagang ikan mengatakan, ikan tongkol turun harga menjadi Rp 35-40 ribu per ekor, dari sebelumnya Rp 50-60 ribu per ekor.
"Kita ambil dari nelayan sekarang Rp 18 ribu per ekor dengan berat sekitar 1,8 kilogram, kita jual paling Rp 35 ribu per ekornya," ucapnya.
Menanggapi kenaikan harga telur, Saida, salah satu warga Ranai saat dijumpai berbelanja di pasar mengatakan, tidak merasa keberatan.