TANJUNGPINANG TERKINI

Sekolah Tanjung Pinang Sambut Kurikulum Merdeka, Wawako Apresiasi Disdik Tanjungpinang

Wakil Walikota Tanjungpinang Endang Abdullah mengapresiasi Disdik dalam menyambut kurikulum merdeka di sejumlah sekolah.

TribunBatam.id/Rahma Tika
Wakil Walikota Tanjungpinang, Endang Abdullah ketika menyampaikan kepada tenaga pendidik mengenai penerapan kurikulum merdeka di salah satu sekolah, Senin (30/5/2022). 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Tahun ajaran baru sekolah di Tanjungpinang akan menggunakan Kurikulum Merdeka.

Wakil Walikota Tanjungpinang, Endang Abdullah pun mengapresiasi kinerja Dinas Pendidikan (Disdik), khususnya untuk tenaga pendidik untuk menghadapi kurikulum baru ini.

Ia meminta Disdik Tanjungpinang untuk membangun regulasi dalam mempersiapkan pelaksanaan kurikulum merdeka secara matang untuk penerapannya setiap satuan pendidikan.

"Meskipun ada perubahan kurikulum, saya yakin Disdik, tenaga pendidik dan kependidikan dapat melaksanakan kurikulum baru itu dengan baik, karena memang sudah memiliki sumber daya manusia (SDM) yang luar biasa. Sehingga perubahan itu dapat dilakukan secara kesinambungan," ujar Endang Abdullah, Senin (30/5/2022).

Terkait pelaksanaan PPDB mendatang, Endang Abdullah juga berpesan agar dapat diatur dan dilaksanakan dengan baik.

Baca juga: Mengenal Kurikulum Merdeka, Nadiem Makarim Sebut Banyak Dipakai Negara Maju

Baca juga: Tingkatkan Solidaritas, Wali Kota Tanjungpinang Ajak RT/RW Family Gathering

Hal ini, supaya tidak ada permasalahan yang muncul saat penerimaan murid baru nanti.

"Mohon perhatikan proses masuknya, supaya kita bisa melayani dengan baik dan semua anak bisa mendapatkan haknya untuk bersekolah. Teruslah bekerja sama untuk menghadapi tahun ajaran baru nanti," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tanjungpinang, Endang Susilawati menjelaskan pihaknya tengah mempersiapkan PPDB tahun ajaran 2022/2023.

Pelaksanaannya nanti menggunakan empat jalur yakni jalur prestasi yang rencananya dimulai 28 Juli 2022 mendatang.

Kemudian pada awal Juli untuk jalur zonasi, afirmasi dan perpindahan orangtua.

"Jadi, ada empat jalur yang kita laksanakan sesuai dengan juknis untuk tahun ajaran baru," kata Endang Susilawati.

Untuk persiapannya, Endang mengatakan, Disdik sudah melakukan sosialisasi kepada kepala sekolah dan operator terkait metode yang digunakan adalah sistem online.

Sosialisasi diberikan supaya operator di setiap sekolah benar-benar memahami dengan jelas apa apa yang harus dilakukan ketika nanti pelaksanaan PPDB.

"Operator Disdik juga dilatih supaya memahami apa yang harus dilakukan ketika PPDB itu nanti. Begitu juga di sekolah-sekolah dari mulai tingkat SD dan SMP. Khusus TK tidak menggunakan empat jalur tadi," terangnya.

Kemudian, untuk tahun ajaran baru 2022/2023, pihaknya sudah menggunakan kurikulum baru yaitu implementasi kurikulum merdeka.

Walaupun mungkin, masih ada beberapa satuan pendidikan yang melaksanakan kurikulum 2013 atau K13.

Baca juga: Jambore Anak Sholeh, Walikota Tanjungpinang Ajak Bangun Potensi Anak

Baca juga: Walikota Tanjungpinang Hadiri Halal Bihalal Perhimpunan Zuriat dan Kerabat Kesultanan Riau Lingga

"Bapak ibu, juga peserta didik kita dari jenjang TK, SD, dan SMP, teman-teman di Dinas juga harus paham, jika ada yang bertanya bahwa pada tahun ajaran baru nanti kita sudah melaksanakan implementasi kurikulum merdeka," tuturnya.

BANYAK Dipakai Negara Maju

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim sebelumnya memperkenalkan Kurikulum Merdeka.

Kurikulum ini bisa mulai digunakan pada tahun ajaran 2022/2023.

Nadiem menyebut jika Kurikulum Merdeka ini banyak digunakan pada sejumlah negara maju.

Apa sih Kurikulum Merdeka itu?

Kurikulum yang sebelumnya disebut kurikulum prototipe ini akan memberi kemerdekaan bagi pelajar maupun sekolah.

Ini artinya, sekolah tidak akan dipaksakan untuk mengikuti kurikulum itu.

Namun diberi kebebasan untuk memilih kurikulum yang sesuai kesiapannya.

Tenaga pengajar pun akan diberi kewenangan untuk menentukan alur pembelajaran melalui kurikulum baru ini.

Tidak hanya untuk sekolah, Nadiem menyebut pelajar juga nantinya dipermudah dengan hadirnya kurikulum ini.

Nadiem mencontohkan, nantinya di sekolah SMA tidak akan ada lagi jurusan atau peminatan seperti IPA, IPS atau Bahasa.

“Di dalam program SMA sekarang tidak ada lagi program peminatan untuk yang memiliki Kurikulum Merdeka. Ya tidak ada lagi jurusan, kejuruan atau peminatan,” kata Nadiem secara virtual, Jumat (11/2/2022).

Baca juga: Gubernur Kepri Lepas Jemaah Calon Haji BKMT Kota Tanjungpinang 

Baca juga: Tingkatkan Solidaritas, Wali Kota Tanjungpinang Ajak RT/RW Family Gathering

Ia mengatakan, siswa bisa bebas memlih mata pelajaran yang diminatinya di dua tahun terakhir saat SMA.

Pelajar nantinya tidak lagi akan terkatagorikan dalam kelompok jurusan IPA, IPS, atau Bahasa.

“Ini salah satu keputusan atau choice atau pemilihan yang bisa diberikan kemerdekaan bagi anak-anak kita yang sudah mulai masuk dalam umur dewasa untuk bisa memilih,” ucapnya.

Nadiem juga mengatakan, Kurikulum Merdeka yang dirancang lebih sederhana dan fleksibel akan semakin membuat siswa lebih aktif.

Sebab jenis-jenis aktivitas yang ada dalam kurikulum ini lebih relevan dan banyak memberikan ruang untuk tugas berbasis proyek atau project base.

“Ini adalah skill-skill yang akan dibutuhkan anak itu pada saat dia keluar. Dia harus bisa bekerja secara kelompok. Dia harus bisa menghasilkan suatu hasil karya. Dia harus bisa berkolaborasi dan memikirkan hal-hal secara kreatif,” imbuhnya.(TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Berita Tentang Tanjungpinang

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved