Sandiaga Uno Kunjungi Batam, Gubernur Kepulauan Riau Curhat Jalur Laut Singapura - Kepri

Gubernur Kepualauan Riau blak-blakan di depan Sandiaga Uno mengenai kondisi jalur laut Singapura - Kepri.

TribunBatam.id/Dokumentasi Diskominfo Kepri
Gubernur Kepulauan Riau (Kepri), Ansar Ahmad mendampingi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat meninjau secara langsung Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip yang berada di wilayah Nongsa, Kota Batam, Provinsi Kepri, Selasa (31/5/2022). Dalam kesempatan ini, Gubernur Kepri juga menjelaskan kondisi pintu masuk jalur laut antara Kepri dan Singapura. 

Pengusaha agen travel, Surya Wijaya, melihat kondisi naiknya tiket kapal ferry ini cukup lumrah.

Mengingat selama hampir dua tahun agen-agen kapal dan pengelola pelabuhan harus mengalami sepinya pemasukan akibat berkurangnya jumlah penumpang sejak kondisi virus corona.

Ia menilai, perlu dikaji lebih rinci terkait penyebab naiknya harga tiket kapal ini.

Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya, ialah para penyedia jasa kapal ferry perlu membayar gaji staf, bensin, hingga biaya perbaikan kapal.

Menurutnya, pemasukan agen ferry saat ini belum dapat mencukupi seluruh biaya komponen ini.

Jika dibandingkan dengan sebelum pandemi, yang jumlah trip mencapai 80 trip per hari.

Kini pengelola kapal hanya menjalankan 1 trip dalam sehari, dengan jumlah penumpang yang fluktuatif.

Baca juga: Negeri Jiran Malaysia Bakal Stop Sementara Ekspor Ayam, Singapura Ambil Langkah Cepat

Baca juga: LOKASI di Batam Ini Jadi Tempat Simpan Motor Curian, Terbongkar Usai 2 Pemuda Ditangkap Polisi

"Perlu dikaji lagi kenapa naik. Bayangkan, mereka yang dulunya melayani 80 trip dalam sehari, sekarang hanya 1 trip. Bagaimana mereka membayar gaji karyawannya? Atau biaya maintenance?" ujar Surya.

Kemudian ia membandingkan dengan kondisi di negara Malaysia.

Harga sejumlah bahan pokok seperti bahan bakar minyak (BBM) juga mengalami kenaikan di negeri Jiran itu.

Namun, menurut pengalamannya selaku agen travel, harga paket wisata di Malaysia kurang lebih masih sama dengan saat kondisi sebelum covid-19.

"Misalnya, dulu 2019, kita booking hotel makan, bus dan lain-lain di Malaysia harganya 700 ringgit. Sekarang juga kurang lebih sama, segitu juga," ungkap Surya, yang juga merupakan Ketua Aspabri Kepri ini.

Dari kunjungannya ke Malaysia beberapa waktu lalu, ia melihat bahwa terdapat keterlibatan pemerintah Malaysia dalam mendukung biaya pariwisata di sana tetap stabil.

Para pelaku pariwisata mendapatkan subsidi dari pemerintah sampai 50 persen.

Baca juga: Singapura Negeri Mungil Tetangga Kepulauan Riau Tapi Buat Indonesia Impor BBM

Baca juga: Live Streaming Timnas Indonesia vs Malaysia di RCTI, Brad Maloney: Bawa Pulang Perunggu

Sementara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berkomentar terkait harapan yang disampaikan Gubernur Kepri.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved