Asisten Pribadi Ungkap Gelagat Tak Biasa Anak Ridwan Kamil Sebelum Berangkat ke Swiss

Hendar Zaehanan, asisten Emmeril Khan Mumtadz (23), anak Ridwan Kamil ungkap gelagat tak biasa Eril sebelum berangkat ke Swiss. Hendar ikut bersedih

Editor: Dewi Haryati
YouTube/ Intens Investigasi dan Ig Eril via TribunJakarta.com
Hendar Zaehanan, asisten Eril berkaca-kaca mengingat momen pertemuan terakhirnya dengan Emmeril Khan Mumtadz, anak Ridwan Kamil 

"Waktu dia mau berangkat agak aneh gitu, gak seperti hari-hari biasa,"

"Dia itu pas mau berangkat kan ke Pakuan dulu, bawa koper dari sana di sini gak ada koper,"

"Dia turun dari mobil bawa koper jalan sendiri, jalannya nunduk, dia gak ngomong," tutur Hendar.

Melihat Eril membawa koper, Hendar bertanya apakah sulung Ridwan Kamil tersebut hendak pergi.

Namun ketika ditanya Hendar, Eril hanya menjawab seadanya.

"Waktu dia (Eril) mau berangkat, agak aneh, enggak seperti hari-hari biasa. Pas mau berangkat kan dia ke Pakuan dulu, pas turun dari mobil, dia bawa sendiri, jalannya nunduk. Pas saya tanya 'A Eril mau pergi ? Pergi ke mana ?'. Dia (Eril) enggak jawab. Terus (tanya lagi) 'berapa lama perginya ?'. Dia enggak jawab," ungkap Hendar Zaehanan.

Bukan hanya itu, sikap tak biasa Eril berlanjut ketika ia tengah membereskan pakaiannya.

Diakui Hendar Zaehanan, Eril biasanya meminta bantuannya untuk packing pakaian.

Namun sebelum pergi ke Swiss, Eril justru merapikan sendiri pakaiannya.

"Biasanya dia (Eril) suka minta bantuin (bawa beresin barang). Kemarin enggak,"

"Dia beresin sendiri. Dia bawa koper dari atas ke bawah, koper segitu gedenya, dia bawa sendiri," kata Hendar Zaehanan.

Momen tersebut, diceritakan Hendar, merupakan momen terakhir pertemuannya dengan Eril.

Hendar menahan tangis mengenang sosok Eril.

Baca juga: Anak Ridwan Kamil Diyakini sudah Meninggal, Pejabat dan ASN Bandung Salat Gaib Bakda Ashar

Sejak usia Eril 8 tahun, Hendar Zaehanan menyebut putra Ridwan Kamil adalah sosok yang cerdas lagi mandiri.

"Dia orangnya sangat mandiri dari kecil. Kalau habis tidur, dia selalu beresin kamar sendiri, jadi enggak tergantung ke pekerja. Walaupun saya tugasnya membantu, tapi dia beres-beres juga. Dia enggak pernah menganggap yang kerja itu sebagai pekerja. Dia menganggap pekerja itu seperti keluarga," akui Hendar Zaehanan.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved