TANJUNGPINANG TERKINI
Derita Warga Tanjung Pinang, Harga Telur Ayam Naik, Daging Sapi Segar Langka
Warga Tanjungpinang semakin susah saja. Setelah daging sapi segar yang mulai sukar didapat, kini harga telur ayam ras perlahan namun pasti naik.
Sehingga mereka harus membeli telur ayam tidak perbutir melainkan per papan.
“Lebih untung belinya per papan dibanding harus beli satuan. Satu butir saja bisa Rp 2.000, kalau beli satu papan cuma Rp 18 ribu dapat 10 butir,” kata Ali.
Baca juga: Stok Telur Ayam di Pasar Inpres Tarempa Anambas Kosong Gegara Kapal Telat Datang
Baca juga: Resep dan Cara Membuat Martabak Telur Ayam Ebi, Menu Buka Puasa Sederhana dan Lezat
Saat ini tidak hanya telur ayam ras saja yang mahal, bahan komoditas pangan lainnya pun juga ikut naik.
KRISIS Daging Sapi Segar
Stok daging sapi segar di Pasar Baru I Tanjungpinang sebelumnya mulai sukar ditemukan.
Bahkan belum mendekati pukul 09.00 WIB, daging sapi segar sudah kosong di lapak pedagang ibu kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) itu.
Wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) pada hewan sapi dan kambing ini membuat penjual sapi kesulitan untuk memperoleh sapi dari luar Tanjungpinang.
Seperti yang dirasakan oleh Wirman, pedang daging sapi segar di tiga pasar tersebut mengaku hanya bisa bergantung pada enam sapi yang masih hidup saja.
Saat ini sapi yang ia miliki hanya tersisa enam ekor saja untuk dijual. Satu kilogram sapi segar ia jual dengan harga Rp 160 ribu.
“Sekarang ini memang stok daging segar kita dibagi-bagi ya, satu ekor sapi itu kita jual untuk dua hari, biasanya satu ekor sapi itu untuk dua hari, sekarang harus dibagi biar besoknya bisa dijual dan tidak kosong di sini,” ucap Wirman kepada TribunBatam.id, Kamis (2/6/2022).
Terkendalanya sapi yang masuk ke Tanjungpinang, membuat penjual sapi segar harus menjual setengah dari satu ekor sapi, sedangkan saat hari biasa pedagang bisa menjual satu ekor sapi.
Baca juga: Resep dan Cara Membuat Martabak Telur Ayam Ebi, Menu Buka Puasa Sederhana dan Lezat
Baca juga: Harga Telur Ayam Karimun Naik Terus, Terus Merangkak Sejak Natal
“Satu ekor sapi ini beratnya sekitar 200 hingga 250 kilogram, karena sekarang kita bagi-bagi, jadi satu hari kita hanya bisa jual sekitar 100 kilogram daging saja,” sebutnya.
Kendati demikian yang membeli sapi segar ini lebih banyak penjual bakso dan pedagang warung makanan, sementara itu antusias masyarakat membeli sapi segar tidak lah banyak.
“Memang yang banyak beli ini pedagang bakso dan rumah makan, makanya cepat habis karena sudah banyak yang pesan,” sebutnya.
Dikatakan Wirman bahwa stok sapi yang ia ambil ini berasal dari daerah Lampung, akibat merebaknya wabah PMK saat ini sapi yang seharusnya tiba di Tanjungpinang menjadi terhenti keberangkatannya.