PILPRES 2024

Ganjar Pranowo, PDIP dan Pilpres 2024, Hasto Kristiyanto Kode Keras Parpol Lain

Nama Ganjar Pranowo kian melejit jelang Pilpres 2024. PDIP pun memberi kode keras buat partai politik (parpol) lain.

TribunBatam.id/Dokumentasi Pemprov Jateng
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat rapat koordinasi dinas-dinas ESDM di kantor Dinas ESDM Jateng, Jumat (3/12/2021). 

TRIBUNBATAM.id - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo diserang partai politiknya sendiri.

Tepatnya setelah namanya digadang-gadangkan maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sejumlah lembaga survei sebelumnya juga menyebut elektabilitas Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Bahkan nama politisi PDIP ini disebut-sebut mengunguli nama Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Hingga Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Jajaran elite PDI-P diketahui beberapa kali 'menyerang' Ganjar Pranowo karena dinilai terlalu berambisi untuk maju di Pilpres 2024.

Sebut saja saat Ganjar Pranowo beberapa kali tak diundang di acara internal partainya.

Misalnya di HUT PDI-P ke-48, Mei 2021 lalu.

Baca juga: Soal Pilpres 2024, Sekjen PDIP Ungkap Perintah Megawati Soekarnoputri Buat Ganjar Pranowo

Baca juga: Momen Presiden Jokowi Bertemu Megawati Soekarnoputri, PDIP Bantah Keretakan Jelang Pilpres 2024

Kala itu, Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto blak-blakan mengatakan bahwa tidak diundangnya Ganjar adalah karena dia kelewatan berambisi maju di Pilpres 2024.

Hingga politisi PDIP sekaligus loyalis Megawati Soekarnoputri, Trimedya Pandjaitan.

Ia bahkan terang-terangan menyebut Ganjar Pranowo ambisius untuk maju di Pilpres 2024.

Padahal menurut Trimedya, kinerjanya selama menjadi gubernur dipertanyakan.

"Ganjar apa kinerjanya 8 tahun jadi Gubernur selain main di medsos apa kinerjanya?" kata Trimedya dalam keterangannya, Rabu (1/6/2022).

Trimedya juga membandingkan kinerja Ganjar Pranowo dengan Puan Maharani.

Trimedya menyebut jika Puan Maharani berhasil mulai dari menjadi Ketua Fraksi PDI-P di DPR RI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), menjadi Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) di periode pertama pemerintahan Jokowi.

Sampai kin imenjadi Ketua DPR RI. Bagi Trimedya, langkah Ganjar yang gencar bermanuver untuk Pilpres 2024 sudah kelewat batas.

Bahkan, dia menilai Ganjar Pranowo kemlinthi atau dalam istilah Jawa berarti sombong atau congkak.

Baca juga: Ganjar Pranowo Siapkan 7.809 Wilayah Jawa Tengah Jadi Desa Antikorupsi

Baca juga: Dukungan Kepada Jenderal Andika Perkasa Maju di Pilpres 2024, Relawan Minta Partai Berikan Tiket

“Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia. Harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan stuktur di sana DPD DPC DPRD provinsi DPRD kab kota, itu baru,” ujarnya.

Puan Maharani juga berulang kali melempar sindiran tajam soal pemimpin yang hanya tampil di media sosial.

Asumsi publik, sindiran ini dialamatkan buat Ganjar Pranowo.

"Terkadang-kadang itu kita suka yoweslah (yasudahlah) dia saja asal ganteng, dia saja yang dipilih asal bukan perempuan, dia saja walau tidak bisa apa-apa yang penting kalau di sosmed dan tv nyenengin. Tetapi tidak bisa kerja dan nyenengin rakyat. Mau enggak kayak itu,” kata Puan di depan ribuan kader PDI-P Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Selasa (26/4/2022).

Puan juga sempat angkat bicara soal banyaknya survei elektabilitas calon presiden yang memetakan elektabilitas para tokoh.

Menurut survei, tokoh dengan elektabilitas rendah diprediksi sulit memenangkan pilpres.

Ketua DPR RI itu mengatakan, survei tersebut bisa jadi benar.

Namun, PDI-P punya jaringan dan perangkat yang tidak diperhitungkan oleh survei.

"Survei itu betul karena jadi salah satu hal yang dipertimbangkan, tetapi kita PDI-P punya jaringan dan perangkat kadangkala tidak masuk dalam survei. Jangan terpengaruh dalam survei,” tutur putri Megawati Soekarnoputri itu.

DILIRIK Partai Lain

Modal elektabilitas besar dan belum pastinya sikap PDI-P akhirnya membuat Ganjar Pranowo dilirik sejumlah partai politik lain.

Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) misalnya, terang-terangan membuka kemungkinan untuk mengusung Ganjar di pilpres.

Meski telah berkongsi, koalisi yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu hingga kini memang belum menentukan nama calon presiden (capres) yang akan diusung.

Baca juga: Airlangga Hartarto Berpeluang Paling Besar Didukung Jokowi di Pilpres 2024, Bagaimana Ganjar?

Baca juga: Survei Pilpres 2024: Pemilih PDIP Cenderung Pilih Ganjar ketimbang Puan, Duet Anies-AHY Unggul

"Ada yang tanya kalau dari luar (KIB), jangan-jangan ini koalisi untuk Pak Ganjar Pranowo, oh bisa juga," kata Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dalam acara Silaturahmi Nasional KIB, Sabtu (4/6/2022).

Selain Ganjar, kata Zulkifli, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga sangat mungkin diusung Koalisi Indonesia Bersatu sebagai capres.

Berbagai peluang terbuka lebar lantaran KIB belum mendiskusikan soal nama calon presiden.

"Ada lagi yang tanya jangan-jangan ini koalisi untuk Pak Anies? Bisa juga. Kok semua bisa? Karena kami memang belum membicarakan soal capres dan cawapres," ujarnya.

Kendati demikian, Zulkifli menyebut, KIB juga mempertimbangkan nama-nama di internal partai koalisi seperti Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa.

PAN pada akhir Mei lalu juga sempat memberi isyarat bahwa Koalisi Indonesia Bersatu terbuka untuk mengusung Ganjar sebagai capres.

Namun demikian, Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan, koalisinya masih menunggu langkah PDI-P, partai yang kini menaungi Ganjar.

“Kalau Ganjar dia emang kuat, hasil survei bilang begitu. Tapi PDI-P kan belum gabung. Jadi kita tidak bisa sebut dia capres takutnya PDIP-nya yang nggak mau. Tapi kalau Pak Ganjar mau jadikan kami motor, ya silakan kami terbuka untuk diskusi,” ujarnya.” kata Saleh dikutip dari Kompas TV, Selasa (24/5/2022).

PDIP Beri Kode Keras

Terkait sinyal sejumlah partai yang hendak "membajak" Ganjar, Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto bereaksi keras.

Ia menyatakan bahwa sejatinya tugas partai adalah menggembleng kadernya sendiri, bukan merebut kader partai lain.

"Partai punya tugas untuk menggembleng setiap anggota dan kadernya, bukan membajak kader dari partai lain, dan itulah bagian dari prinsip yang harus dikedepankan," kata Hasto saat ditemui di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (10/6/2022).

Hasto menyebutkan, PDI-P tak menginginkan adanya salip menyalip antarpartai politik.

Baca juga: Politisi PDI P Sindir Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo Mulai Menanggapi: Masalah Capres

Baca juga: Kader HIPMI Nyatakan Diri Dukung Erick Thohir di Pilpres 2024, Disebut Cerminan Muslim Berakhlak

Dia mengklaim, partainya memiliki prinsip gotong royong dalam politik.

"Menyelesaikan masalah rakyat yang begitu banyak dan (jadi) tanggung jawab kita bersama. Itu yang didorong oleh PDI Perjuangan," kata dia.

Hasto sendiri sempat membantah bahwa hubungan partainya dengan Ganjar tidak baik-baik saja.

Dia menyebut, tak ada keretakan antara PDI-P dan Gubernur Jawa Tengah itu.

Hasto pun menegaskan bahwa PDI-P masih menunggu arahan dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri soal calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung partainya di 2024.

Hingga kini, partai banteng itu belum memberi sinyal siapa sosok yang bakal mereka usung.

"Urusan Pilpres ini ibu ketua umum. Renggang, jauh, dekat itu kan persepsi, suatu skenario politik yang digalang pihak lain," kata Hasto.(TribunBatam.id) (Kompas.com/Fitria Chusna Farisa)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Sumber: Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved