Tesla Umumkan PHK Besar-besaran, Manager di Singapura Kena Dampaknya
CEO Tesla Elon Musk sebelumnya memperingatkan adanya PHK besar-besaran sebelum Manager di Singapura diberhentikan dari jabatannya.
SINGAPURA, TRIBUNBATAM.id - Country Manager Tesla di Singapura, Christopher Bousigues terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) secara global.
Ia merupakan bos Tesla pertama di Negeri Singa pada Juni 2021.
Christopher Bousigues diketahui telah mendirikan sejumlah bisnis Tesla dari nol.
Kontribusinya terhadap Tesla juga tak bisa dianggap sebelah mata.
Satu di antaranya membuat mobil Tesla Model 3 populer di Singapura.
Termasuk membangun dua showroom serta sebuah pusat perbaikan di Negeri Singa itu.
Sebelum Christopher Bousigues terkena PHK, ia juga membawa Tesla Model Y mengaspal di Singapura dan mengembangkan tujuh supercharger di negara tersebut.
Bousigues mengaku tidak keberatan dengan keputusan yang diambil Tesla.
Baca juga: Sultan Sedari Kandungan, Anak Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Dihadiahi Mobil Mewah Tesla
Baca juga: Mulai Rp 2,5 Juta, Ini Beragam Paket Wisata di Kepri, Singapura dan Malaysia Juni 2022
CEO Tesla, Elon Musk sebelumnya memperingatkan tentang adanya PHK besar-besaran secara global.
Pemutusan kerja yang dilakukan Tesla terhadap Christopher Bousigues terkesan mendadak.
Sebab, Bousigues baru menghabiskan waktu selama satu tahun menjabat sebagai bos Tesla di Singapura.
"Saya bangga menjadi country manager pertama perusahaan di Asia Tenggara, dan mendirikan bisnis di Singapura," imbuh Bousigues.
Setelah tak lagi memimpin Tesla di Singapura, Bousigues berencana untuk kembali ke Eropa dan Perancis Selatan bersama keluarganya mulai musim panas 2022.
Bousigues menjelaskan bahwa tidak ada lagi alasan baginya untuk menetap di Singapura, mengingat masa tuntutan pekerjaan telah berakhir.
Pada halaman Linkedin miliknya, Bousigues mengumumkan jika ia seorang karyawan yang terkena dampak dari PHK besar tersebut.
Tesla mengumumkan adanya pengurangan 10 persen jumlah tenaga kerja.
Dihimpun KompasTekno dari Business Insider, Kamis (16/6/2022), Tesla telah memperkerjakan setidaknya 100.000 karyawan pada akhir 2021.
Pekan lalu, Tesla dilaporkan tengah melakukan rekrutmen untuk 24 posisi baru di China. Perusahaan mulanya nampak bersikeras untuk segera mencari orang baru.
Namun, Tesla kemudian membatalkan tiga acara perekrutan yang direncanakan bakal digelar di China pada Juni 2022 ini.
Baca juga: Singapura Buka Pelabuhan HarbourFront 15 Juni 2022, Batam Bersiap Hadapi Lonjakan Wisman
Baca juga: Tesla Model S Dimodifikasi Sebagai Mobil Jenazah, Ini Penampakannya
SOSOK Elon Musk
Sosok Elon Musk memang menyita perhatian dunia.
Kebiasaannya pun menarik untuk disimak.
Elon Musk biasa bangun pukul 7 pagi setiap harinya.
Durasi tidur yang dimiliki Musk tidak sebanyak Warren Buffett.
Dia hanya tidur selama 6 jam tiap harinya.
Sedikit berbeda dengan Warren Buffett, Musk akan langsung bekerja.
Ditemani secangkir kopi, pemilik Tesla Motor ini akan membuka dan merespon email tentang kritik dan keluhan.
Musk terbiasa melewatkan sarapan.
Elon Musk akan mengantar anak-anaknya ke sekolah.
Sebelum menuju ke kantor, Musk akan mandi terlebih dahulu.
Mandi di pagi hari membuat Elon Musk mendapatkan banyak ide-ide baru.
Sesampainya di kantor, Musk akan berdiskusi tentang mesin-mesin dan desain terlebih dahulu.
CEO Tesla itu sebelumnya menyebut jika seseorang perlu bekerja 80 hingga 100 jam sepekan untuk bisa mengubah dunia.
Pernyataan ini dilontarkan CEO Tesla Elon Musk.
Baca juga: HARGA Tiket Ferry Batam - Singapura Masih Rp 800.000, Kadispar Kepri Bakal Temui Agen Tiket Kapal
Baca juga: Cara ke Jewel Changi Singapura dari Terminal 3, Lebih Dekat dan Mudah
Seperti dikutip dari Business Insider, Minggu (9/6/2019), lewat akun Twitter-nya, Musk mengatakan meski banyak sekali pekerjaan-pekerjaan yang bisa dikatakan mudah.
Namun tidak ada orang yang bisa mengubah dunia dengan hanya bekerja 40 jam dalam sepekan.
Menurut dia, untuk bisa mengubah dunia, seseorang perlu untuk bekerja 80 jam hingga 100 jam lebih dalam seminggu.
Dalam sebuah wawancara, Musk pun sempat mengatakan dirinya pernah bekerja hingga 120 jam dalam seminggu.
Di sisi lain, para pekerja di Tesla bekerja 100 jam seminggu.
Menurutnya, jam kerja tersebut dibutuhkan agar Tesla bisa tetap bersaing.
Adapun berdasarkan Business Insider, karyawan Tesla mengaku bekerja dalam jangka waktu yang panjang.
Beberapa dari mereka mengatakan jam kerja tersebut berlebihan, meski beberapa lainnya mengatakan mereka lebih suka bekerja 70 jam atau lebih per minggu.(TribunBatam.id) (Kompas.com/Kevin Rizky Pratama)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Sumber: Kompas.com