Ramai Dugaan Curang UTBK 2022, Modus Pakai Alat Bantu Dengar hingga Bawa HP
Media sosial Instagram kembali diramaikan dengan dugaan kecurangan di pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) yang hasilnya 23 Juni mendatang
TRIBUNBATAM.id - Media sosial Instagram kembali diramaikan dengan dugaan kecurangan pada pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Sebenarnya modus kecurangan UTBK tidak hanya sekali terjadi, karena pada penyelenggaraan tahun sebelumnya modus kecurangan UTBK juga ditemukan.
Dugaan kecurangan UTBK ini pun sangat disayangkan, lantaran pada 23 Juni 2022 mendatang hasil UTBK 2022 akan diumumkan.
"H-5 Pengumuman UTBK, ada apa nih? rame banget gambar foto layar UTBK 2022. Semoga ada tindak lanjut yg terbaik dr LTMPT," tulis sebuah akun Instagram.
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Budi Prasetyo Widyobroto memastikan, pihaknya akan menindak tegas peserta yang melakukan kecurangan saat melakukan UTBK.
Mereka yang melakukan kecurangan akan didiskualifikasi sehingga tidak bisa melanjutkan pelaksanaan UTBK.
"Peserta tidak boleh melanjutkan ikut tes dan berarti tidak punya nilai dan diskualifikasi," ujarnya, dilansir dari Kompas.com (21/5/2022).
Baca juga: Syarat Wajib Pelaksanaan UTBK-SBMPTN 2022 dan Jadwal Ujian Seleksi
Baca juga: Persyaratan UTBK-SBMPTN 2022: Jadwal, Dokumen Wajib dan Tata Cara Pendaftaran
Menurutnya, aksi kecurangan kerap ditemukan setiap tahun.
Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan peningkatan pemeriksaan dengan metal detector.
Modus kecurangan UTBK itu biasanya ditemukan pada peserta yang menyasar prodi-prodi favorit.
Berikut dirangkum modus kecurangan yang pernah terjadi dalam penyelenggaraan UTBK:
1. Menggunakan alat bantu dengar
Pada Mei 2022 lalu, panitia Pusat UTBK Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menemukan empat peserta UTBK yang bertindak curang.
Keempatnya merupakan peserta yang memilih Program Studi (Prodi) favorit, yakni Fakultas Kedokteran.
Modus kecurangan yang dilakukannya adalah dengan membawa alat bantu dengar layaknya penderita tunarungu.