Cara Unik Swedia Atasi Warga Suka Buang Sampah Sembarangan, Warga Kaget Mendengarnya
Pemerintah Swedia punya cara unik untuk mengatasi warganya yang suka membuang sampah sembarangan. Berikut laporannya.
TRIBUNBATAM.id - Pemerintah Swedia punya cara unik untuk mengatasi warganya yang membuang sampah secara sembarangan.
Mereka membuat inovasi dengan memberi suara pada tong sampah setiap ada warga yang membuang sampah di sana.
Yang membuat unik adalah suara wanita dari detektor yang memicu tempat sampah itu bersuara.
Dalam video yang diunggah ke YouTube, tong sampah ini berbunyi 'Aaah sangat enak', 'Mmm, terima kasih', 'Mmm yeah', dan 'Ke kiri sedikit'.
Warga yang mengetahui tong sampah bersuara ini mulanya kaget sekaligus geli mendengar tong sampah bisa mengekspresikan diri ketika diberi makan.
Media Swedia The Local mewartakan, tempat sampah yang bisa berbicara ini berada di jembatan Davidshallsbron, seberang jalan perbelanjaan utama bagi pejalan kaki di Malmo seperti dikutip dari Metro, Kamis (9/6/2022).
Baca juga: Realisasi Retribusi Sampah di Tanjungpinang Capai Rp 261 Juta hingga Juni 2022
Baca juga: Istri Walikota Batam Marlin Agustina Berhasil Nabung Rp 10 Juta dari Hasil Jualan Sampah
Menurut pemberitaan AFP, tong sampah itu dulunya bersuara laki-laki.
Kemudian diubah menjadi wanita sensual dengan harapan dapat lebih menenangkan.
Saat bersuara laki-laki, tempat sampah itu hanya mengucapkan terima kasih kepada warga yang membuang pada tempatnya.
Marie Persson kepala bagian departemen jalan kota Malmo menjelaskan kepada surat kabar Sydsvenskan.
Suara itu menurutnya merupakan bagian dari kampanye untuk membuat lebih banyak orang membicarakan hal paling kotor di sana, membuang sampah sembarangan.
"Sampah-sampah itu berserakan di jalanan, alun-alun, dan laut kami. Jadi tolong beri makan tempat sampah dengan lebih banyak sampah... begitu saja," dikutip dari The Local seperti diberitakan Kompas.com.
Pemerintah Kota Malmo membeli 18 tempat sampah canggih pada 2017.
Baca juga: Peringati Hari Lingkungan Hidup, Bupati Natuna Menanam Pohon dan Ajak Masyarakat Lestarikan Alam
Baca juga: Wakil Gubernur Kepri Ajak Masyarakat Batam Gunakan Pembungkus yang Ramah Lingkungan
Tetapi sejauh ini hanya dua yang bisa bersuara, dan ini kali pertama diberi suara wanita sensual.
Sejauh ini belum diketahui apakah ada rencana untuk menambah jumlah tong sampah bersuara.
Menurut Persson, wanita yang bersuara di tong sampah itu adalah orang terkenal, tetapi dia enggan mengungkap namanya.
ANAMBAS dan Sampah Rumah Tangga
Tidak hanya Swedia, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebelumnya punya 'jurus' jitu dalam mengatasi sampah rumah tangga.
Salah satu caranya melalui program Bank Sampah yang hadir di Desa Candi, Kecamatan Palmatak, Kabupaten Kepulauan Anambas, Provinsi Kepri.
Program ini merupakan kolaborasi antara Kantor Desa Candi bersama Yayasan Anambas.
Program Bank Sampah di Desa Candi mulai beroperasi pada 11 Juni 2022.
Namun untuk mekanisme dan lain sebagainya telah disosialisasikan kepada masyarakat sejak 1 Juni.
Kepala Desa Candi, Suparman mengatakan, tujuan hadirnya bank sampah di wilayahnya guna mendukung visi dan misi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Anambas.
Baca juga: Ganjar Pranowo Dukung Penuh Borobudur Ditetapkan Jadi Destinasi Wisata Ramah Lingkungan
Baca juga: Polisi Gerak Cepat Tangkap Ibu yang Buang Mayat Bayinya di Tempat Sampah di Jakarta Timur
"Bank sampah ini diperuntukkan bagi masyarakat guna mewujudkan Anambas bebas sampah," ucapnya, Senin (14/6/2022).
Bank sampah ini akan dikelola oleh Pemerintah Desa bersama Yayasan Anambas.
Suparman mengatakan, saat ini bank sampah di desanya masih dalam proses penyempurnaan nama dan struktur anggota kepengurusan.
Namun untuk masyarakat Palmatak yang ingin menjual barang-barang bekas atau sampah yang mempunyai harga jual, tetap diperbolekan menggunakan bank sampah ini.
"Saat ini kita sedang memproses agar bank sampah mempunyai sistem yang baik dalam pengelolaan, akan tetapi kita tetap masih beroperasi. Tidak hanya untuk masyarakat Desa Candi saja, masyarakat dari desa lain juga bisa menjual kepada bank sampah kita," katanya.
Adapun jenis sampah yang diterima berupa botol kaca, kertas atau koran, kaleng, kantong plastik dan barang lainnya yang dapat diolah.
Baca juga: Solusi Jitu Pencegahan Rasisme dan Radikalisme di Lingkungan Sekolah
Baca juga: Menanti Hasil Open Bidding 12 Jabatan Kepala OPD di Lingkungan Pemkab Bintan
"Kita menerima jenis bahan yang mempunyai harga jual dan juga bisa diolah kembali, harganya juga mengikuti harga pasaran," ucap Suparman.
Selain membentuk kesadaran masyarakat, Suparman juga berharap bank sampah ini mampu menjadi media kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar.
"Kita berharap agar dengan adanya bank sampah ini, masyarakat menjadi lebih peduli terhadap wilayah sekitar untuk menjadikan lebih baik dan bersih. Selain itu juga kan bisa menjadi sarana peningkatan ekonomi khususnya ibu-ibu daripada hanya dibuang dan menjadi sampah," ujarnya.(TribunBatam.id/Noven Simanjuntak) (Kompas.com/Aditya Jaya Iswara)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Sumber: Kompas.com