BATAM TERKINI

TAHUN Ini, Harga Hewan Kurban di Batam Berpotensi Naik, Cek Prediksi Harganya

Harga hewan kurban di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tahun ini diprediksi akan mengalami kenaikan. Cek perkiraan harga terbaru.

tribunbatam.id/istimewa
Pelepasan perdana hewan kurban untuk Idul Adha 2022 dari Lampung ke Batam, Jumat (17/6/2022) dini hari 

BATAM, TRIBUNBATAM.id - Harga hewan kurban di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tahun ini diprediksi akan mengalami kenaikan.

Hal ini dipicu adanya tambahnya biaya operasional pengadaan hewan ternak dari Pelabuhan Panjang Lampung Tengah ke Pelabuhan Beton Sekupang Kota Batam.

Kenaikan harga sapi diprediksi sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta dari harga biasanya.

Sementara harga kambing diperkirakan mengalami kenaikan Rp 200 ribu hingga Rp 300 ribu per ekornya.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kenaikan harga.

Yakni, tambahnya biaya kendaraan transportasi, karena dari Lampung langsung ke Batam serta adanya biaya protokol kesehatan yang ketat.

"Tentu saja mempengaruhi pembiayaan," ujar Penasehat Asosiasi Pedagang Peternak Sapi dan Kambing Kota Batam, Musofa kepada TRIBUNBATAM.id.

Musofa mencontohkan, harga sapi per ekor misalnya dari Rp 20 juta naik jadi Rp 21 juta hingga Rp 22 juta.

Kalau kambing, misalnya per ekor Rp 3 juta, menjadi Rp 3.200.000 hingga Rp 3.300.000.

"Jelas ada pengaruh harga. Tadinya berangkat lewat Kuala Tungkal selisih biasa Rp 1 juta untuk sapi. Kalau kambing naiknya sekitar Rp 200 ribu," katanya.

Menurut Musofa, kenaikan harga ini tidak memberatkan masyarakat Kota Batam.

Di tengah kondisi ekonomi yang sudah mulai stabil dan animo masyarakat untuk berkurban semakin banyak.

"Kenaikan segitu tidak masalah, memang kondisi PMK ini yang menyebabkan kenaikan itu," kata Musofa. 

Saat ini, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) sedang merebak di sejumlah wilayah di Indonesia.

Sehingga, proses pengiriman hewan ternak sapi dan kambing berbeda dari biasanya karena harus melalui tahapan protokol kesehatan (protkes) yang ketat.

Hal ini terlihat dalam metode pengiriman hewan kurban dari Lampung Tengah menuju ke Kota Batam.

Pengiriman bersifat port to port tanpa adanya transit di wilayah lain.

Sebelum berangkat, sapi dikarantina di Lampung selama 14 hari. Kemudian sapi dicek oleh pihak karantina hewan apakah ada gejala PMK atau tidak selama di karantina 14 hari itu. 

"Setelah itu, sapi diambil darahnya, istilahnya di PCR. Alhamdulilah tidak ada masalah. Baru dilanjutkan di bawa ke pelabuhan untuk dimasukkan ke kapal," ujar Penasehat Asosiasi Pedagang Peternak Sapi dan Kambing Kota Batam, Musofa kepada Tribunbatam.id.

Di Pelabuhan Panjang Lampung Tengah, sapi di cek lagi, disemprot disinfektan satu persatu sembari masuk kapal. Sebelumnya di kapal juga sudah di semprot. 

"Alhamdulillah setelah itu di segel oleh pihak karantina. Jadi tidak ada yang sembarangan masukkan hewan lagi, kecuali 320 ekor itu dan pengawal nya pun harus bener-bener steril," tutur Musofa.

Baca juga: RUGIKAN Ribuan Orang, Konsumen PT Prima Makmur Batam Kecewa Ramudah Dihukum Penjara Empat Tahun

Baca juga: Tim SAR Gabungan Perluas Pencarian Tujuh PMI Hilang hingga ke Perairan Lagoi Bintan

Sesampainya di Batam, Karantina Batam membuka segelnya oleh pihak Karantina Batam. Satu persatu, saat sapi turun, disemprot oleh petugas Karantina.

Selama di perjalanan, lantai kapal di alasi dengan jerami yang tebal. Begitu juga saat turun, tangga juga dialasi oleh jerami.

Setelah disemprot, sapi langsung naik ke truk yang sudah disediakan. Kemudian sapi dibawa langsung ke IKH (isolasi kesehatan hewan).

"Karantina mandiri selama 3 hari di lokasi kebun kehutanan pantai Dangas, kalau setelah itu dinyatakan sehat lalu di bawa kandang masing-masing di agribisnis," katanya.

Musofa mengaku mengawal proses pengiriman sapi yang akan dikirim ke Batam.

Ia juga rela tinggal di Lampung Tengah selama 15 hari.

Setelah sapi trip pertama berangkat, dirinya juga kembali ke Batam. Untuk mengawal proses protokol kesehatan  sapi saat tiba di Batam.

"Alhamdulillah, 2 jam yang lalu dapat kabar sapi kami sehat semua, dan segar-segar. Kami bersyukur 2 bulan menunggu kepastian ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat umat muslim yang mau ibadah kurban di Bbatam. Alhamdulillah bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dapat mendatangkan hewan kurban, dan kami apresiasi dari semua pihak yang membantu diskresi keistimewaaan kota Batam mendapatkan suplay hewan kurban, sapi dan kambing," katanya. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)

 

 

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved