TANJUNGPINANG TERKINI

Lapak Pedagang Daging Segar Terancam Tutup, Datangkan Sapi Pakai Syarat Khusus

Lapak pedagang daging sapi segar di Pasar Baru I Tanjungpinang terancam tutup gegara stok kian menipis. Mendatangkan sapi pun kin pakai syarat khusus.

TribunBatam.id/Rahma Tika
Penjual daging sapi segar di Pasar Baru I Tanjungpinang sedang melayani pembeli, Selasa (17/5/2022). Pedagang daging sapi segar di sana terancam menutup lapak mereka karena stok daging sapi yang kian menipis. 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Stok daging sapi segar pedagang di Pasar Baru I Tanjungpinang kian menipis.

Mereka bahkan terancam menutup lapak tempat mereka mencari nafkah.

Pasokan hewan ternak yang datang menurut pedagang hanya untuk memenuhi kebutuhan kurban.

Seorang pedagang daging sapi segar, Wirman, mengatakan saat ini persediaan sapi segar semakin sedikit,

Sementara permintaan pelanggan setiap hari meningkat.

Untuk mendatangkan sapi potong dari Lampung Tengah, Wirman mengaku tidak mudah.

Ini karena persyaratan yang wajib dipenuhi cukup sulit.

Baca juga: Jurus Pemko Tanjung Pinang Klaim Atasi Mahalnya Harga Cabai Daging Sapi Langka

Baca juga: Pasar Baru I Tanjungpinang Krisis Daging Sapi Segar Jelang Idul Adha Imbas PMK

Kondisi ini menurutnya berdampak pada harga daging sapi segar.

"Untuk bawa sapi potong ini harus pakai kapal carter, harganya pasti naik. Sementara harga sekarang saja pembeli sudah mengeluh," ucap Wirman, Kamis (23/6/2022).

Harga pasaran sapi segar potong masih dibanderol Rp 160 ribu per kilogram.

Wirman selaku penyedia daging segar hanya bisa menjual kepada pelanggan yang sudah memesan.

“Sehari kita habis sekitar 80 kilogram daging segar. Kami tidak bisa jual banyak karena besoknya harus kita jual lagi. Jadi pakai sistem bagi supaya besok masih ada stok daging,” ucapnya.

Ia khawatir apabila kondisi itu tidak kunjung dapat solusi bisa saja penjual daging sapi segar tutup lapak.

"Sekarang sisa stok sapi yang lama hanya empat ekor, kadang-kadang ada juga sapi milik warga yang dibeli dengan harga lebih mahal, sementara kita tetap harus jualan kan,” katanya.

Terpisah, Walikota Tanjungpinang, Rahma mengatakan untuk mendatangkan sapi dari luar daerah, pihaknya masih mempertimbangkan kondisi saat ini dimana penyakit mulut dan kuku (PMK) masih menjadi ancaman.

Baca juga: Gubernur Kepulauan Riau Siap Usulkan Revitalisasi Pasar Baru Tanjungpinang

Baca juga: Sapi tak Bisa Masuk Batam, 2 Lapak Daging Sapi Segar di Pasar Mega Legenda Tutup

"Kami tetap kedepankan kesehatan dan keselamatan, jika persyaratan terpenuhi maka kita akan datangkan," tegasnya.

Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang sebelumnya menegaskan tidak menerima pasokan hewan ternak dari luar Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

Ini untuk mencegah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak jelang Idul Adha 1443 Hijriah.

Termasuk menjaga zero penyakit mulut dan kuku di ibu kota Provinsi Kepri ini.

"Sementara ini tidak terima dulu pasokan sapi dari luar Provinsi Kepri. Kita perlu waspada, apalagi mendekati hari raya Idul Adha. Ini perlu kita sampaikan ke masyarakat bahwa sapi yang masuk ke Tanjungpinang adalah hasil peliharaan peternak di wilayah Kepri," ucap Walikota Tanjungpinang, Rahma, Kamis (23/6/2022).

Sejauh ini terdapat 918 hewan ternak untuk keperluan kurban di Kota Tanjungpinang.

Dari jumlah itu, ada 650 sapi yang terjual, dan sisanya 268 belum terjual.

Di samping itu, memperhatikan jumlah masjid yang ada, sebanyak 180 masjid maka diperkirakan jumlah pemotongan hewan kurban berkisar 5 hewan untuk satu masjid.

Artinya harus tersedia sekitar 900 sapi untuk Idul Adha 1443 Hijriah.

"Musala yang ada sebanyak 132 diperkirakan membutuhkan 100 sapi. Asumsi kebutuhan sapi kurban diperkirakan 850 sampai 1.000 sapi. Kami juga ada 27 sapi yang akan dilelang, 8 untuk keperluan kurban. Sisanya bisa digunakan untuk sapi potong," ungkap Kadis DP3, Yoni.

Baca juga: Daftar Harga Daging Sapi dan Ayam H-5 Lebaran di Batam

Baca juga: H-1 Jelang Ramadan Harga Daging Sapi Segar Rp 165.000 per Kilogram

Sementara Sekretaris Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Provinsi Kepri, drh. Berry secara cepat dan aktif akan membentuk Satgas PMK di Tanjungpinang.

Ini dilakukan meski belum ada hewan ternak yang tertular.

"Mudah-mudahan adanya tim Satgas ini semakin memperkuat komunikasi antar sektoral," ucap Berry.

Terkait pemeriksaan dan pengawasan hewan kurban, pihaknya siap membantu, apabila Dinas membutuhkan tambahan dokter hewan.

"Intinya kami memberi dukungan pemeriksaan hewan kurban sebelum di potong. PDHI di daerah siap mengawal agar daerah aman. PMK ini tidak ada obatnya, jalan satu-satunya vaksinasi terhadap hewan ternak yang rentan," tuturnya.

Ia juga menjelaskan bahwa PMK ini tidak menular ke manusia, melainkan hanya kepada hewan yang rentan seperti sapi, kambing, kerbau, domba, dan satwa liar lainnya seperti rusa.

"Kalau untuk daging yang diperlakukan lewat pemasukan virusnya bisa mati, cuma kita perlu antisipasi penularan terhadap hewan ternak yang bisa mengakibatkan kerugian ekonomi pada hewan ternak," terangnya.(TRIBUNBATAM.id/Rahma Tika)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Berita Tentang Tanjungpinang

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved