Fakta Terbaru Putra Buya Arrazy Meninggal Tertembak: Ketegasan Mabes & Permintaan Sang Ulama

Diketahui putra kedua KH Arrazy Hasyim itu meninggal dunia setelah tertembak oleh kakaknya menggunakan senjata api (senpi) milik anggota Patwal, M

tribun jatim/sofyan arif candra
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko beri keterangan akan menindaktegas kelalaian anggota Patwal inisial M setelah kematian putra Buya Arrazy Hasyim di Kabupaten Tuban. 

TRIBUNBATAM.id- Berikut ini fakta terbaru kematian putra Buya Arrazy tertembak senjata api milik patwal.

Diketahui putra kedua KH Arrazy Hasyim itu meninggal dunia setelah tertembak oleh kakaknya menggunakan senjata api (senpi) milik anggota Patwal.

Hushaim Shah Wali Arrazy (3), menghembuskan nafas terakhir setelah tertembak oleh kakaknya menggunakan senpi milik anggota patwal berinisial M.

M merupakan Patwal dari Mabes Polri yang ditugaskan mengawal Buya Arrazy Hasyim.

Namun tak disangka, senjata yang harusnya dibawa oleh M, justru digunakan oleh kakak Hushaim untuk bermain.

Sehingga membuat adiknya itu tertembak. Berikut fakta terbarunya.

Baca juga: Kondisi KH Arrazy Hasyim Usai Putra Meninggal Tertembak Senpi Patwal, Selama Tahlil Pejamkan Mata

Baca juga: Awal Kisah Anak Buya Arrazy Tewas Tertembak Senpi, Pengawal Semula Letakan Senjata Karena Mau Salat

1. Mabes tindak tegas

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Gatot Repli Handoko mengungkapkan, akan menindaktegas kelalaian anggota Patwal inisial M setelah kematian putra Buya Arrzy Hasyim di Kabupaten Tuban.

Saat ini, anggota Patwal M sudah berada di Jakarta dan sedang diperiksa oleh Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.

Seperti diketahui, anak Buya Arrzy Hasyim yang masih berusia 3 tahun meninggal setelah ditembak oleh kakaknya sendiri, H usia 5 menggunakan senpi Patwal M pada Rabu (22/6/2022).

Penembakan itu terjadi saat mereka bermain senpi Patwal yang ditaruh di lokasi yang diklaim oleh anggota polisi itu sudah aman.

"Yang jelas Polri tetap akan menindak tegas terhadap anggota tersebut," katanya saat dikonfirmasi, Kamis (23/6/2022).

"Infonya yang saya dapat sudah ada di Mabes (Polri) dan sedang dilakukan pemeriksaan oleh Propam," bebernya.

2. Sosok M

Menurut Gatot, M merupakan petugas kepolisian yang ditugaskan untuk mengawal Arrazy Hasyim.

Sebelum menjadi pengawal, M juga disebutkan bertugas di Mabes Polri.

Ia mengatakan, kelalaian yang dilakukan M tetap harus dipertanggungjawabkan.

"Dia harus mempertanggungjawabkan kelalaiannya," tuturnya.

Sebelumnya, Hushaim Shah Wali Arrazy meninggal dunia setelah tertembak di rumah istrinya, Desa/Kecamatan Palang, Rabu (22/6/2022), sekitar pukul 13.30 WIB.

Peluru senjata api milik anggota polri yang mengawal Buya Arrazy, bersarang di antara dagu hingga leher korban. Diduga ada unsur kelalaian yang dilakukan anggota mabes tersebut.

Kapolres Tuban, AKBP Darman, menyatakan kejadian bermula saat pengawal dari unsur kepolisian yang mengawal Buya Arrazy melakukan salat dhuhur.

Senjata api yang dibawa petugas berinisial M ini kemudian ditaruh di tempat yang dianggap aman.

Namun siapa sangka jika hal tersebut menimbulkan kelalaian yang berakibat fatal.

Perwira menengah itu juga belum menjelaskan detail bagaimana kronologi kejadian.

"Saudara M ini sedang salat lalu menaruh senjata api di tempat yang dianggap aman. Ini musibah, tidak disengaja. Untuk selanjutnya M akan diperiksa oleh satuan tempat bertugas," ungkap Kapolres di lokasi.

3. Buya Arrazy minta anaknya tak diberitakan

Dalam acara tahlil kedua di rumah duka di Desa/Kecamatan Palang, banyak tetangga maupun kerabat yang ikut memanjatkan doa pada Hushaim.

Buya Arrazy terlihat memejamkan mata sejak awal tahlil hingga selesai.

Sesekali ia mengusap air mata, tak kuasa menahan kehilangan yang dirasakan.

Saat tahlil selesai, banyak jemaah yang menyalami dan mendoakan agar ulama muda itu tetap tegar.

Buya juga memohon doa atas kepergian putranya yang lebih dulu mendahului.

"Mohon doanya, saya dan keluarga ikhlas atas musibah ini," kata Buya sembari membalas doa dari jemaah, Kamis (23/6/2022), malam.

Pendiri dan pengasuh Ribath Nouraniyah Hasyimiyah, yang berada di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, itu juga meminta agar kejadian duka ini tidak diberitakan terus menerus.

"Kami mohon teman-teman media untuk tidak memberitakan terus menerus, demi menjaga perasaan kami (keluarga, red)," pinta Buya.

(*)

 

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Fakta Terbaru Putra Buya Arrazy yang Tertembak Patwal: Permintaan sang Ayah & Ketegasan Mabes

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved