BATAM TERKINI
Pusat Data Nasional Bakal Dibangun di Nongsa Batam, Dibiayai Pemerintah Korea
Pemerintah pusat memilih Kota Batam sebagai tempat Pusat Data Nasional dikarenakan ada beberapa faktor. Termasuk ketersediaan fiber optik.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate melakukan kunjungan lapangan dalam rangka pembangunan pusat data nasional ke Kecamatan Nongsa, Kota Batam, Kepulauan Riau Jumat (24/6/2022).
Kunjungan ini sekaligus menjadi momen serah terima sertifikat lahan Pusat Data Nasional di PT Tamarin Santana Batam.
Nantinya, luas lahan yang akan dibangun sekitar 5 hektare.
Lahan ini diserahkan secara gratis (hibah) oleh Nongsa Digital Park (NGP), pemerintah daerah dan BPN.
Rencananya di lokasi ini akan dibangun Pusat Data standard Global tingkat ke empat. Tingkat yang sangat tinggi. Pusat data ini akan dibiayai oleh Pemerintah Korea.
"Dibangun pada 2023, harus masuk ke dalam tahun anggaran. Saya berharap 18 bulan harus selesai," kata Johnny.
Pemerintah pusat memilih Kota Batam sebagai tempat Pusat Data Nasional dikarenakan ada beberapa faktor.
Pertama, di Batam sudah tersedia fiber optik yang menghubungkan Batam dengan kawasan barat Indonesia.
Baca juga: Ramai Kabar Larangan Pakai Sendal Jepit Saat Berkendara, Ini Penjelasan Dirlantas Polda Kepri
Baca juga: HARGA Tiket Pesawat dan Jadwal Penerbangan dari Batam ke Jakarta dan Medan, Sabtu-Minggu (25-26/6)
"Dokumen pembiayaannya sedang dibicarakan. Kita harapkan bisa selesai, sehingga peletakkan batu pertamanya segera dilakukan," katanya.
Pembangunan pusat data di Batam dalam rangka tata kelola data Indonesia dan memberikan dukungan kebijakan berbasis data sehingga lebih cepat.
Diakuinya pusat data di Batam merupakan pusat data kedua pemerintah.
Adapun pusat data pertama pemerintah dibangun di Jakarta.
Dibangun di Jakarta karena memang Jakarta merupakan pusat pemerintahan saat ini dan pusat bisnis Indonesia.
"Kedua pusat data ini akan terhubung sehingga bisa memberikan dukungan layanan data," katanya.
Tempat ketiga, pusat data nasional juga akan dibangu di ibukota Indonesia yang baru, Kalimantan Timur.
Sehingga bisa melayani pusat data pemerintahan yang baru.
Selanjutnya tempat keempat, pusat data nasional juga akan dibangun di Labuan Bajo. Karena penggelaran fiber optik di wilayah Selatan menghubungkan Indonesia bagian Barat dengan Timur melalui wilayah Selatan.
"Jadi dari Jakarta, Jawa, dihubungkan ke Bali Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Maluku Tenggara, dan disambung Timika Papua," katanya.
Ia berharap konsumsi data perkapita di Indonesia bisa semakin meningkat.
Pemerintah membangun pusat data akan memberikan dorongan. Konsumsi data di Indonesia bertumbuh sangat cepat.
"Ini juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang sangat cepat," katanya.
Seperti diketahui pusat data adalah gudang penyimpanan data secara digital. Wali adalah kementerian atau lembaga yang ditunjuk.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menuturkan Kawasan Nongsa merupakan wilayah yang strategis. Berbatasan dengan wilayah Singapura, Malaysia dan lainnya.
"Ketika Kawasan Nongsa menjadi pusat data nasional tentu saja akan memberikan support yang luar biasa untuk melengkapi infratruktur digital. Pemko Batam sangat mendukung pembangunan ini," katanya.
Amsakar melanjutkan Pemko Batam siap mendukung perihal perizinan dan fasilitas. Apalagi saat ini pihaknya tengah melebarkan jalan di Kawasan Nongsa.
"Kami sangat berterimakasih. Mudaj-mudahan beberapa bulan kedepan sudah ada pembangunan, kami sudah tak sabar lagi," katanya. (TRIBUNBATAM.id/Roma Uly Sianturi)