TANJUNGPINANG TERKINI

Tanjung Pinang Waspada Demam Berdarah, Kelurahan Ini Catat Kasus DBD Terbanyak

Ibu kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Tanjungpinang mewaspadai bertambahnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD).

TribunBatam.id/Endra Kaputra
Petugas juru pemantau jentik mengecek kondisi bak penampungan air warga Tanjungpinang, Selasa (21/7/2020). Ibu kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ini mewaspadai bertambahnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). 

TANJUNGPINANG, TRIBUNBATAM.id - Kota Tanjungpinang waspada penambahan kasus demam berdarah.

Hingga pertengahan tahun 2022 ini, ibu kota Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ini mencatat 137 kasus.

Hujan yang sering turun di Tanjungpinang, membuat Pemko Tanjungpinang semakin awas dengan penambahan kasus DBD ini.

Warga diminta untuk menjaga kebersihan rumah agar terhindar dari bahaya Demam Berdarah Dengue.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Sri Handono menyebutkan kasus DBD tahun 2022 cenderung lebih rendah dibanding tahun sebelumnya dengan kasus sebanyak 176 pasien.

"Juni ini kasus DBD sebanyak 24 orang, sementara tahun lalu di bulan Juni mencapai 41 kasus," ungkap Handono, Sabtu (25/6/2022).

Handono menjelaskan kasus DBD paling tinggi dari tahun ke tahun masih terjadi di Kelurahan Pinang Kencana.

Baca juga: Batam Waspada Demam Berdarah, 5 Bulan Paling Banyak Serang Anak-anak

Baca juga: Kondisi Lingkungan Sungai Pelunggut Batam, Sampah Plastik Hingga Kursi Hanyut Sampai Laut

Tercatat kasus di tahun 2022 saja mencapai 31 orang, sedangkan di tahun 2021 cukup tinggi dengan jumlah kasus 72 orang.

"Kasus paling rendah berada di wilayah Dompak karena masih nol kasus," kata Handono.

Meskipun ada daerah yang masih nol kasus DBD, Handono mengingatkan bahwa Tanjungpinang merupakan daerah endemis DBD.

Saat musim hujan sangat berpotensi terjadi genangan air di sekitar rumah sehingga dapat meningkatkan kasus DBD.

"Masyarakat harus waspada terhadap lingkungan, terlebih jika ada satu kasus dan ada genangan air maka bisa berpotensi menyebabkan penularan,” jelasnya.

Artinya di tahun 2022 ini kasus DBD lebih rendah dibanding tahun 2021.

Ditambah lagi kasus DBD di tahun 2022 belum ada ada kasus yang meninggal dunia.

Sedangkan di tahun 2021 tercatat sebanyak 3 orang meninggal dunia akibat kasus DBD.

Halaman
123
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved