KARIMUN TERKINI

Basarnas Cari Dua Nelayan Meranti Riau Hilang Kontak Sejak Pergi Melaut dari Karimun

Dua nelayan asal Meranti, Provinsi Riau hilang kontak sejak pergi melaut dari Karimun. Basarnas dibantu TNI dan Polri memfokuskan pencarian.

Penulis: Yeni Hartati | Editor: Septyan Mulia Rohman
TribunBatam.id/Yeni Hartati
Proses pencarian kedua nelayan oleh Tim Sar di perairan Karimun, Senin (27/6/2022). Dua nelayan tradisional dilaporkan hilang kontak sejak melaut Rabu (22/6/2022) pukul 16.00 WIB. 

Hal ini yang membuat kondisi laut menjadi kotor.

Warga sekitar menduga limbah berasal dari muatan tongkang BG Marcopollo 188 yang mengalami insiden, Kamis (26/5/2022).

Baca juga: Dua Nelayan Hilang Kepri Ditemukan Tak Bernyawa, Basarnas Tanjungpinang Tutup Pencarian

Baca juga: Nelayan Hilang saat Melaut Ditemukan Selamat, Berlindung di Pulau Gegara Cuaca Buruk

Tongkang yang memuat ratusan peti kemas ini dilaporkan berasal dari Perawang, Provinsi Riau dengan tujuan Singapura.

Tongkang yang ditarik oleh kapal Mega Daya 43 tersebut karam saat melintasi perairan Karimun.

Cuaca buruk diduga menjadi sebab utama insiden itu.

Dampaknya, puluhan kontainer berisi gulungan kertas dan tisu itu, diketahui jatuh ke laut.

Sekretaris Desa Pongkar, Murhalim mengatakan tumpukan limbah tersebut pertama kali diketahui oleh warga sekitar

"Dari laporan yang kita terima dari warga sekitar, ditemukan ada sekitar 27 bundel gulungan. Selebihnya ada yang hanyut kembali ke laut," ujar Murhalim, pada Kamis (9/6/2022).

Baca juga: UPDATE Nelayan Hilang di Lingga, Warga Desa Tajur Biru Ditemukan Tewas di Pulau Nyamuk

Baca juga: Solar Tak Didapat, Nelayan Bintan Terpaksa Tak Melaut, Kepala Daerah: Kita Cari Solusinya

Akibat tumpukan limbah tersebut, menjadi keluhan tersendiri bagi para nelayan setempat. Pasalnya, nelayan banyak menemukan sampah saat mencari ikan di laut.

"Ini sangat menganggu banyak nelayan kita yang menjaring, saat mengangkat jaring sampah itu ikut tersangkut di jaring mereka," tambahnya.

Dalam hal ini, pihaknya juga telah melakukan koordinasi bersama Camat Tebing dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karimun.

"Kami sudah koordinasi namun kita juga masih menunggu tindak lanjut terkait solusi penanganannya. Karna ini sangat menganggu," terangnya.(TRIBUNBATAM.id/Yeni Hartati)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Berita Tentang Karimun

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved