Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Disebut Duet Pemersatu Bangsa di Pilpres 2024
Duet pemersatu bangsa disebut semakin menarik jika memang Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di Gabungkan dalam Pilpres 2024 mendatang. Hal ini juga di
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Pilpres 2024 memang masih dua tahun lagi, namun sejumlah nama sudah mulai bermunculan untuk menjadi kandidat Presiden Indonesia yang akan berlaga di Pilpres nantinya.
Diketahui saat ini juga sudahb muncul sebutan duet pemersatu bangsa.
Dia adalah Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo. Dua nama tersebut jika diduetkan akan menjadi duet pemersatu bangsa.
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai duet Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres-cawapres 2024 sangat cocok dan menarik.
Hal itu disampaikan Ujang merespons usulan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang mewacanakan duet pemersatu bangsa, yakni Anies-Ganjar.
Menurut Ujang, usulan Surya Paloh mengusung Anies-Ganjar sangat cocok dalam konteks mempersatukan bangsa.
Baca juga: Ganjar Pranowo Salah Satu Kandidat Presiden Dari Nasdem, Puan Maharani Berikan Komentar
"Jika Anies dengan Ganjar itu dipasangkan memang menjadi pasangan calon presiden dan wakil presiden yang cocok dan menarik yah dalam konteks untuk bisa mempersatukan bangsa," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (29/6/2022).
Sebab menurutnya, Anies selama ini kerap kali dituduh oleh kelompok tertentu sebagai Gubernur yang kontra terhadap kekuasaan.
Sementara Ganjar, dianggap didukung oleh kelompok istana.
"Nah penyatuan dua kelompok itu menjadi sangat akan sangat cair gitu, akan menjadi sangat kuat dalam konteks persatuan bangsa," ujar Ujang.
Di sisi lain, kata Ujang, seandainya Ganjar tak didukung oleh PDI Perjuangan (PDIP), maka keduanya sama-sama tak memiliki partai.
Lebih lanjut, Ujang menilai suara NasDem saja tak cukup untuk mengusung kedua figur tersebut.
"Nah apakah partai lain itu mau mendukung pasangan Anis dengan Ganjar. Saya tidak yakin, kenapa? Karena dua-duanya bukan ketua umum partai," ungkap Ujang.
Sementara di saat yang sama, kata dia, sejumlah ketua umum partai ingin maju sebagai capres-cawapres juga.
"Oleh karena itu ya agak berat memang tantangannya dalam konteks membangun koalisi ketika ingin menjodohkan antara Anies dengan Ganjar," ucap Ujang.