Diskominfo Kepri

Usaha Ansar Pulihkan Sektor Pariwisata, Kunjungan Wisman Naik 101,93 Persen

Berdasarkan data yang dirilis oleh BPS Kepri, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) selama bulan Mei 2022 tercatat sebanyak 23.842

Ist
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad waktu menyambut kunjungan wisman ke Kepri beberapa waktu lalu. (Biro Adpim Pemprov Kepri/Tribun). 

TRIBUNBATAM.id, TANJUNGPINANG - Kerja Keras Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) di bawah kepemimpinan Gubernur, Ansar Ahmad dan Wakil Gubernur, Marlin Agustina dalam upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19, kini mulai memperlihatkan hasil yang signifikan.

Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) selama bulan Mei 2022 tercatat sebanyak 23.842 kunjungan atau mengalami peningkatan hingga 101,93 persen dibanding bulan sebelumnya.

Sementara itu, jika dibandingkan dengan Mei 2021, terjadi peningkatan sebesar 8.896,98 persen.

Pada Januari hingga Mei 2022 didominasi oleh wisman berkebangsaan Singapura yang mencapai 46,47 persen dari jumlah wisman selama Januari sampai dengan Mei 2022.

Sementara Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang pada Mei 2022 rata-rata 37,11 persen atau naik 9,90 poin dibanding April 2022 yang tercatat sebesar 27,21 persen.

Untuk rata-rata lama menginap tamu asing dan tamu Indonesia pada hotel berbintang di Kepri pada Mei 2022 tercatat sebesar 1,96 hari atau naik 0,46 poin dibanding April 2022.

Gubernur Kepri, Ansar Ahmad mengaku senang atas capaian peningkatan kunjungan wisman yang sangat signifikan ini. Apalagi, memang sejak awal, menegaskan jika prioritas utama dalam kepemimpinannya adalah berupaya memulihkan ekonomi. Terutama sektor pariwisata, sebagai sektor yang paling terdampak atas serangan badai pandemi.

"Sejak awal kita semua mengetahui, pandemi telah memorakporandakan perekonomian Kepri hingga minus 3,5 persen. Dan sektor yang paling terdampak adalah sektor pariwisata. Banyak hotel, resort dan restoran tutup. Mengakibatkan pengangguran bertambah, karena banyak karyawan yang dirumahkan. Melihat kondisi itulah kemudian kita dituntut untuk berfikir guna memperbaiki keadaan," ujar Ansar.

Diakui Ansar, kondisi saat itu tidak akan mungkin selesai jika dilakukan sendiri. Melainkan harus ada kerjasama dengan banyak pihak, baik FKPD, Ormas, LSM, Instansi pemerintah lannya, baik vertikal maupun horizontal.

Tentunya dengan komunikasi, koordinasi dan konsolidasi yang intens, hingga ke tingkat pusat.

"Semua stakeholder kita libatkan, dan memang harus terlibat. Karena pandemi merupakan bencana nasional, bahkan internasional, merupakan musuh bersama yang harus dilawan bersama-sama," tegas Ansar

Gubernur kemudian menjelaskan terkait jurus atau strategi yang telah dilakukan untuk mengembalikan geliat ekonomi Kepri yang terpukul hingga bisa tumbuh lagi secara perlahan saat ini.

Sejak awal pandemi dari tahun 2020 yang lalu, perekonomian di Kepri telah jatuh terkontraksi sebesar -7,55 persen di triwulan kedua tahun 2020, sementara di triwulan ketiga tahun 2020 masih terkontraksi hingga sebesar -5,81 persen.

Pertama-tama, Gubernur menjelaskan,   pentingnya setiap daerah untuk memberikan kemudahan kepada para investor yang ingin menanamkan modal di daerah. Kemudahan itu tidak hanya dalam bentuk fiskal, tetapi bisa juga dalam hal ringkasan birokrasi dan perizinan. Hal ini berkaitan juga dengan kemudahan wisman masuk ke Kepri.

Sejumlah cara diantaranya dengan cara penerapan skema travel bubble, kemudian meningkat dengan skema kunjungan VTL.

Sumber: Tribun Batam
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved