BATAM TERKINI
MENGENAL Batik Khas Batam, Kental dengan Pernik Berbau Melayu
Batik ternyata tak hanya ada di Jawa saja. Di Batam, bahkan ada batik khas yang motifnya sangat kental dengan berbagai pernik berbau Melayu.
Setiap pagi, Warga Kecamatan Nongsa ini selalu pergi ke Gedung LAM. Tepatnya di Jalan Raja Isa, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Jarak dari rumah Riza menuju Gedung LAM sekitar 14 kilometer atau membutuhkan waktu perjalanan selama kurang lebih 20 menit.
Tak menggunakan kendaraan pribadi, Riza masih menggunakan Bus Trans Batam.
Kendati menggunakan transportasi umum, tak menyurutkan semangat Riza dalam membatik.
"Kalau pekerjaan rumah sudah selesai, anak-anak berangkat sekolah yang antar suami sekalian pergi kerja, barulah saya berangkat," tutur ibu 2 anak ini.
Sebagai ibu rumah tangga (IRT) tak sulit baginya membagi waktu antara membatik dengan pekerjaan rumah.
Menurutnya hal tersebut sudah sering dilakukan saat dirinya masih bekerja di perusahaan.
Dirinya mulai terjun di dunia batik pada 2016 silam.
Awalnya, Riza mengikuti pelatihan membatik tingkat Kelurahan, yang mengadakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam.
"Mentornya waktu itu dari Jogja dan dibantu oleh Staf Disperindag. Kita diberikan selembar kain, lalu buat apa yang kita pikirkan saat itu. Jadi lebih ke batik abstrak," tutur wanita kelahiran Sei Jodoh, 21 April 1983 ini.
Selama 6 tahun menggeluti dunia batik, pasti memiliki suka dan duka. Menurut Riza sukanya bisa bertemu dengan pembatik hebat.
Terkadang, waktu dirinya traveling ke suatu wilayah, ia selalu mengutamakan untuk melihat batik-batik diwilayah setempat. Sementara dukanya, sulit membeli barang baku apabila stok di Batam sudah menipis.
"Kadang beda di warna pernah juga. Trus pernah juga sudah dibuat, lalu di cancel, kita disuruh buat ulang lagi," kata Riza sembari melipat kain batik yang akan dipajang.
Sehari-hari Riza lebih sering membatik sendirian.
Sebaliknya, apabila dirinya dibanjiri oleh orderan, ia selalu dibantu oleh sejumlah rekannya.