IDUL ADHA 2022
Besok Lebaran Haji 2022, Simak Niat Mandi Wajib Sebelum Salat Idul Adha
Sebelum menjalankan Salat Idul Adha pada Ahad 10 Juli 2022, umat Muslim baik pria dan wanita diharuskan mensucikan diri dengan cara mandi wajib
TRIBUNBATAM.id - Besok, Ahad 10 Juli 2022, umat Muslim merayakan Hari Raya Idul Adha 2022.
Seperti diketahui, Kementerian Agama Republik Indonesia (RI) telah menetapkan Idul Adha 10 Zulhijah 1443 Hijriah jatuh pada Ahad, 10 Juli 2022.
Jadwal Idul Adha pemerintah sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), namun berbeda dengan Muhammadiyah.
Di mana berdasarkan PP Muhammadiyah menetapkan Idul Adha (10 Zulhijah 1443 H) akan jatuh pada hari Sabtu atau hari ini tanggal 9 Juli 2022.
Bagi yang menjalankan Salat Idul Adha besok, 10 Jilu, penting bagi pria dan wanita mengetahui beberapa hal.
Salah satunya adalah tentang bersuci diri, dengan melaksanakan mandi wajib atau mandi junub.
Disebutkan dalam hadits bahwa Rasulullah SAW biasa mandi pada menjelang Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Seperti seorang pria yang keluar air mani atau bagi wanita selesai haid, maka wajib melakukan mandi wajib atau mandi junub guna menghilangkan hadas besar.
Seperti hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, sahabat Al Faakih bin Sa'ad RA, yang menyatakan:
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ النَّحْرِ وَيَوْمَ عَرَفَةَ وَكَانَ الْفَاكِهُ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالْغُسْلِ فِى هَذِهِ الأَيَّامِ.
Artinya:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa mandi di hari Idul Fitri, Idul Adha dan hari Arafah. Dan Al Faakih sendiri selalu memerintahkan keluarganya untuk mandi pada hari-hari itu.
Baca juga: Idul Adha 2022, Niat Salat Id dan Doa Aksara Latin dan Artinya
Baca juga: Idul Adha 2022, Presiden Jokowi Berkurban Sapi Simental di Riau hingga Probolinggo
Hadis lain dari Ibnu 'Abbas RA juga mengatakan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَغْتَسِلُ يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الأَضْحَى.
Artinya:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa mandi pada hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Berikut bacaan niat dan tata cara mandi wajib berdasarkan kaidah ajaran Rasulullah SAW dikutip dari Muslim.or.id:
Niat Mandi Wajib
Latin Nawaitul Gusla liraf'il hadatsil Akbari fardhan lillahi ta'ala
Artinya:
Saya niat mandi mengangkat hadats besar wajib karena Allah.
Tata Cara Mandi Junub Bagi Pria
Ada hadis dan beberapa anjuran yang berbeda mengenai tata cara mandi wajib untuk pria.
Menurut HR At-Tirmidzi, menyela pangkal rambut hanya dikhususkan bagi laki-laki.
Para wanita tidak perlu melakukan hal ini.
Berikut ini tata cara mandi wajib dengan cara Nabi Muhammad SAW menurut hadits Al Bukhari.
"Dari Aisyah istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa jika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mandi karena junub, beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya, kemudian berwudhu sebagaimana wudhu untuk salat. Lalu memasukkan jari-jarinya ke dalam air dan menggosokkannya ke kulit kepala. Setelah itu beliau menyiramkan air ke atas kepalanya dengan cidukan kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, kemudian beliau mengalirkan air ke seluruh kulitnya." (HR Al Bukhari)
Baca juga: Jelang Idul Adha, Polsek Bengkong Batam Bersih-bersih di Masjid Darul Mutaalim
Baca juga: IDUL ADHA 1443 H, BP Batam Kurban 21 Sapi dan Empat Kambing Tahun Ini
Hadits kedua dari Ibnu Abbas berkata bahwa Maimunah istri Rasulullah SAW mengatakan :
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَتْ مَيْمُونَةُ وَضَعْتُ لِرَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مَاءً يَغْتَسِلُ بِهِ ، فَأَفْرَغَ عَلَى يَدَيْهِ ، فَغَسَلَهُمَا مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ بِيَمِينِهِ عَلَى شِمَالِهِ ، فَغَسَلَ مَذَاكِيرَهُ ، ثُمَّ دَلَكَ يَدَهُ بِالأَرْضِ ، ثُمَّ مَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ ، ثُمَّ غَسَلَ وَجْهَهُ وَيَدَيْهِ ثُمَّ غَسَلَ رَأْسَهُ ثَلاَثًا ، ثُمَّ أَفْرَغَ عَلَى جَسَدِهِ ، ثُمَّ تَنَحَّى مِنْ مَقَامِهِ فَغَسَلَ قَدَمَيْهِ
Dari Ibnu ‘Abbas berkata bahwa Maimunah mengatakan, “Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda). (HR. Bukhari no. 265 dan Muslim no. 317)
Seperti yang dirangkum sebagai berikut:
1. Menuangkan air dan mencuci kedua tangan
2. Mengambil air dengan tangan kanan untuk mencuci kemaluan dengan tangan kiri
3. Menggosokkan tangan kiri ke tanah (bisa dilakukan dengan sabun)
4. Berkumur dan menghirup air ke dalam hidung, kemudian dilanjutkan dengan berwudhu, namun tidak sampai mencuci kaki.
5. Ketika mulai membasahi rambut, sela-selai pangkal rambut dan basahi dengan air, sampai seluruh kepala dan rambut basah
6. Siram kepala 3 kali, dilanjutkan dengan menyiram seluruh anggota badan.
7. Mengguyur air ke seluruh badan dengan mendahulukan yang kanan
8. Berpindah tempat dan cuci kedua kaki
Baca juga: 4 Artis Pamer Hewan Kurban Idul Adha, Sapi Irfan Hakim Ditaksir Rp 200 Juta
Baca juga: Cara Membuat Sate Kambing Bumbu Kecap yang Lezat untuk Sajian Idul Adha
Tata Cara Mandi Wajib Bagi Wanita
Tata cara mandi bagi wanita, dibedakan antara mandi junub dan mandi setelah haid atau nifas.
Untuk tata cara mandi junub bagi wanita, sama dengan tata cara mandi bagi laki-laki, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas.
Hanya saja, wanita yang mandi junub dibolehkan untuk menggelung rambutnya, sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Ummu Salamah, beliau bertanya:
"Wahai Rasulullah, aku seorang wanita yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi junub?"
Beliau menjawab: "Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali, kemudian guyurlah kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu telah suci." (HR. Muslim no. 330).
Dan ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: "Kami ( istri-istri Nabi) apabila salah seorang diantara kami junub, maka dia mengambil (air) dengan kedua telapak tangannya tiga kali lalu menyiramkannya di atas kepalanya, kemudian dia mengambil air dengan satu tangannya lalu menyiramkannya ke bagian tubuh kanan dan dengan tangannya yang lain ke bagian tubuh yang kiri." (HR Bukhari: 277 dan Abu Dawud: 253).
Baca juga: Semarak Idul Adha, BP Batam Shalat Ied Perdana di Masjid Tanjak dan Qurban 21 Sapi
Baca juga: 40 Ucapan Selamat Idul Adha 1443 H/2022, Bahasa Indonesia dan Inggris
Mandi Wajib untuk Wanita
Berikut ini, ringkasan tata cara mandi junub seorang Muslimah yang disunnahkan adalah sebagai berikut:
1. Niat (Menurut para ulama niat itu tempatnya di hati). Lafaz niat adalah:
Nawaitul Gusla liraf'il hadatsil Akbari fardhan lillahi ta'ala
Saya niat mandi mengangkat hadats besar wajib karena Allah
2. Mencuci tangan terlebih dahulu sebanyak tiga kali sebelum tangan tersebut dimasukkan dalam bejana atau sebelum mandi.
3. Membersihkan kemaluan dan kotoran yang ada dengan tangan kiri.
4. Mencuci tangan setelah membersihkan kemaluan dengan menggosokkan ke tanah (atau lantai) atau dengan menggunakan sabun.
5. Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak shalat.
6. Menyiramkan air ke atas kepalanya tiga kali.
7. Mengguyur air pada kepala sebanyak tiga kali hingga sampai ke pangkal rambut atau kulit kepala dengan menggosok-gosokkannya dan menyela-nyelanya (Tidak wajib bagi wanita untuk mengurai ikatan rambutnya).
8. Mengguyur air ke seluruh badan dimulai dari sisi yang kanan setelah itu yang kiri.
Sedangkan untuk mandi karena haid dan nifas, tata caranya sama dengan mandi junub namun ditambahkan dengan beberapa hal berikut ini:
Baca juga: Pelabuhan Roro Tanjunguban Padat, Batam Tujuan Penumpang Jelang Idul Adha
Baca juga: Semarak Idul Adha, BP Batam Shalat Ied Perdana di Masjid Tanjak dan Qurban 21 Sapi
Pertama: dianjurkan menggunakan sabun.
Hal ini berdasarkan hadis Aisyah radhiallahu ‘anha, yang bertanya kepada Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam tentang mandi wanita haid. Beliau menjelaskan:
"Kalian hendaklah mengambil air dan daun bidara, lalu wudhu dengan sempurna. Kemudian menyiramkan air pada kepalanya, lalu menggosok-gosoknya agak keras hingga mencapai akar rambut kepalanya. Kemudian menyiramkan air pada kepalanya. Kemudian engkau mengambil kapas bermisik, lalu bersuci dengannya." (HR Bukhari nomor 314 dan Muslim nomor 332)
Kedua: melepas gelungan, sehingga air bisa sampai ke pangkal rambut.
Hadis di atas merupakan dalil dalam hal ini: “…lalu menggosok-gosoknya agak keras hingga mencapai akar rambut kepalanya..”
Hadis ini menunjukkan tidak cukup dengan hanya mengalirkan air seperti halnya mandi junub, namun harus juga digosok, seperti orang keramas memakai sampo.
.
.
.
(TRIBUNBATAM.id)