BATAM TERKINI
TERKAPAR di Lapas, Ketua Yayasan Inaayah Batam Ngaku Dimarahi Petugas, Ini Kata Kalapas
Ketua Yayasan Inaayah Batam mendadak muntah-muntah hingga terkapar saat membezuk suaminya di Lapas Kelas II A Batam. Ini penjelasan Kalapas.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Ketua Yayasan Inayah Batam, Cindy mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelayanan Lapas Kelas IIA Batam yang dianggapnya tak memberikan pertolongan saat dia terkapar di lantai tak berdaya.
Peristiwa itu bermula saat Cindy membezuk suaminya yang sedang menjalani masa tahanan di Lapas Kelas IIA Batam, Minggu (10/7/2022).
Cindy tiba di Lapas sekitar pukul 09.00 WIB.
Setelah melakukan pendaftaran kunjungan, petugas pun memberikan kesempatan untuk bertemu dengan suaminya.
Namun setelah 15 menit sesuai waktu yang diberikan, Cindy disuruh keluar oleh petugas.
"Saat itu saya meminta waktu tambahan, tetapi petugas Lapas Kelas IIA Batam, tidak memberikannya," kata Cindy.
Dia mengaku sempat adu mulut dengan petugas.
"Kebetulan saya memiliki riwayat penyakit lambung akut," kata Cindy.
Baca juga: Walikota Janjikan Bonus Tambahan Jika Batam Juara Umum MTQ IX Provinsi Kepri
Tidak lama setelah adu mulut, penyakit lambungnya kambung yang membuat perutnya kram.
Dia sempat berteriak meminta pertolongan.
Namun petugas Lapas yang sudah kesal melihatnya, membiarkannya begitu saja.
"Saya mau mati, sakit kram perut dan muntah-muntah dibiarkan mereka. Sampai terakhir saya terbaring di lantai, saya minta tolong agar diantar ke rumah sakit," kata Cindy, Selasa (12/7/2022).
Saat itu, petugas Lapas Kelas IIA Batam hanya mengambil kursi roda dan membawanya keluar dari dalam ruang kunjungan ke ruang pendaftaran Lapas Kelas IIA Batam.
"Hanya diantar ke bagian pendaftaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Batam. Kedinginan dan mau mati nahan kram perut. Saya dibiarkan di sana oleh petugas Lapas, bukannya ditolong tetapi malah dimarahi oleh petugas dengan kata-kata kasar," kata Cindy.
Dia menjelaskan, 30 menit kemudian adeknya baru tiba di Lapas dan membawanya ke Rumah Sakit Graha Hermine.