BINTAN TERKINI

Pedagang Keluhkan Tarif Sewa Lapak di Pasar Barek Motor Kijang Bintan Naik Lagi

Tarif sewa lapak di Pasar Barek Motor Kijang awalnya sudah naik pada Januari 2022 lalu. Kini pedagang keluhkan tarif sewa lapak dinaikkan lagi

Penulis: Alfandi Simamora | Editor: Dewi Haryati
tribunbatam.id/Alfandi Simamora
Suasana di Pasar Barek Motor Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, Jumat (15/7/2022). Sejumlah pedagang keluhkan tarif sewa lapak di pasar naik lagi 

BINTAN, TRIBUNBINTAN.com - Sejumlah pedagang di Pasar Barek Motor Kijang, Kecamatan Bintan Timur, Kabupaten Bintan mengeluhkan kenaikan tarif sewa lapak oleh PT Bintan Inti Sukses (BIS), Jumat (15/7/2022).

Keluhan itu disampaikan seorang pedagang di Pasar Tradisional Barek Motor, Kijang, Eva.

Ia mengatakan, tarif lapak tempat dagangannya mengalami kenaikan dari awal Januari 2022 lalu.

Dari harga lapak yang biasa dibayar sekira Rp 100 ribu sebulan, memasuki bulan Januari 2022 naik menjadi sekira Rp 132 ribu sebulan.

Selanjutnya, Juli ini kembali dinaikkan menjadi sekira Rp 170 ribu per lapak dalam sebulan.

"Saya dan pedagang lainnya merasa keberatan. Apalagi sekarang jualan sepi, yang belanja orangnya itu saja," terangnya.

Ia melanjutkan, selain biaya lapak yang harus dibayar, pedagang juga harus membayar tagihan listrik sebulan.

"Jadi biaya lapak ini di luar lampu. Sangat memberatkan juga jika sewa lapak dinaikkan," ucapnya.

Baca juga: Harga Cabai di Bintan Mulai Turun Pasca Idul Adha, Cabai Merah Rp 92 Ribu Per Kg

Disinggung apakah kenaikan tarif sewa lapak berlaku sama masing-masing pedagang, Eva menuturkan, setiap lapak kenaikannya beda-beda. Seperti lapak bagian tengah, sudut dan kios itu beda-beda.

"Besaran tarifnya tak sama. Tapi sama-sama mengalami kenaikan," ucapnya.

Di tempat yang sama, pedagang lainnya Rofiatun mengatakan, rencana kenaikan tarif sewa lapak beragam.

Awalnya mau dinaikkan sekira 20 persen hingga 60 persen, lalu disepakati kenaikan sewa lapak 10 persen pada Januari 2022.

"Setelah naik 10 persen, beberapa bulan ini mau dinaikkan lagi. Hal inilah yang membuat para pedagang di sini termasuk saya tidak terima," terangnya.

Baca juga: Tahun Ajaran Baru, Disdik Bintan Mulai Terapkan Kurikulum Merdeka di 53 Sekolah

Ia mengatakan, kenaikan sewa lapak sekira Rp 170 ribu hingga Rp 180 ribu per lapak sebulan.

"Jadi ada pedagang yang sewa lapaknya itu sebelumnya sekira Rp 100 ribu sebulan, sekarang bisa mencapai Rp 150-180 ribu per bulan," jelasnya.

Rofiatun mengatakan, dengan adanya kenaikan tarif ini banyak pedagang yang menolak kenaikan sewa lapak di Pasar Barek Motor, Kijang.

Soalnya sekarang ini masyarakat baru berupaya untuk pemulihan ekonomi setelah pandemi covid-19.

"Baru lagi mau bernapas untuk pemulihan ekonomi di tengah covid-19 menurun, malah tarif lapak naik," ucapnya.

Rofiatun meminta pengelola pasar tidak hanya menaikkan tarif sewa lapak saja, tanpa tahu kondisi yang dialami pedagang.

"Jika tekor terus, tidak usah dikelola lagi sama PT BIS. Pulangkan saja sama pemerintah daerah," ucapnya.

Sementara itu, admin Pasar Barek Motor Kijang, perwakilan PT. BIS, Endang Susilawati menuturkan, penyesuaian tarif sewa lapak sudah dimulai Januari 2022.

Penyesuaian tarif ini berdasarkan hasil rapat bersama pemegang saham.

"Jadi awalnya PT. BIS ingin menaikkan tarif sewa lapak sekira 30 persen, tetapi pedagang keberatan, sehingga dinaikkan secara bertahap, dengan tarif awal sekira 10 persen," ungkapnya.

Endang mengatakan, adapun tujuan dilakukan penyesuaian tarif sewa lapak untuk memperbaiki pasar.

"Jadi kita ingin pasar ini bagus. Kita juga ingin memperbaiki dan melengkapi fasilitas di pasar ini, makanya dinaikkan," ungkapnya.

Endang menambahkan, penyesuaian tarif sewa lapak, selain bisa digunakan untuk memperbaiki sarana dan prasarana di pasar, PT. BIS juga diharapkan bisa berkontribusi untuk daerah dengan menyumbang pendapatan asli daerah (PAD).

"Kalau menurut saya penyesuaian tarif sewa lapak ini tidak memberatkan pedagang. Karena pedagang bisa membayarnya per hari sesuai kondisi jualan. Kita juga tidak sesuka hati menaikkan tarif sewa lapak, tentu melihat kemampuan para pedagang," tutupnya. (tribunbatam.id/Alfandi Simamora)

Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved