BERITA KRIMINAL

Pimpinan Pondok Pesantren di Depok Kembali Diperiksa terkait Kekerasan Seksual 11 Santri

Polda Metro Jaya melanjutkan pemeriksaan Ahmad Riyadh Muchtar dan Cut Dian selaku Pemimpin dan Kepala Sekolah Dasar Ponpes Riyadhul Jannah Depok.

tribunnews.com
ilustrasi pelecehan seksual 

TRIBUNBATAM.id- Pimpinan pondok pesantren atau ponpes di Depok kembali menjalani pemeriksaan polisi, Rabu (20/7/2022).

Pimpinan ponpes di Depok itu diperiksa terkait kasus kekerasan seksual yang dialami 11 santri.

Polda Metro Jaya melanjutkan pemeriksaan Ahmad Riyadh Muchtar dan Cut Dian selaku Pemimpin dan Kepala Sekolah Dasar Pondok Pesantren (Ponpes) Riyadhul Jannah Depok, Jawa Barat.

Keduanya menjadi terlapor kasus kekerasan seksual terhadap 11 santri di Depok, Jawa Barat tersebut.

"Iya ada dua yang dipanggil, satu pimpinan, dan kedua kepsek SD," kata Kuasa Hukum Pemilik Ponpes Riyadhul Jannah Depok, Khoirul di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Khoirul menambahkan pemeriksaan kali ini berfokus kepada terlapor berinisial Ni.

Pemeriksaan itu untuk menindaklanjuti laporan tiga korban yang diduga dirudapaksa oleh pimpinan ponpes.

Baca juga: HEBOH Pria 42 Tahun Ngaku Korban Kekerasan Seksual Wanita 39 Tahun, Tak Terima Pasangan Lakukan Ini

Baca juga: Mengenal 15 Jenis Kekerasan Seksual yang Semuanya Keji dan Mengerikan

"Hari ini agendanya adalah memenuhi panggilan dari pihak penyidik berkaitan dengan laporan yang nomornya 3082. Itu kan ada tiga laporan berbeda yang diduga korbannya, sekarang fokusnya ke perkara 3082 terlapornya inisial Ni," sambungnya.

Khoirul mengatakan, dalam pemeriksaan tersebut tidak disertakan alat bukti baru.

Polisi hanya meminta keterangan kepada pengurus ponpes terkait laporan tersebut dan pimpinan Ponpes disodori 18 pertanyaan.

"Tidak ada kaitannya dengan pemeriksaan baru atau pembaharuan BAP saja. Klien kami disodori 18 pertanyaan oleh pihak penyidik," imbuhnya.

Sebelumnya, kuasa hukum korban, Megawati mengatakan, pihaknya sudah melapor ke Polda Metro Jaya. Namun belum semua korban melapor ke polisi.

"Dari 11 yang dilecehkan, yang berani untuk bicara baru 5 orang, tapi sekarang yang diperiksa baru 3 orang. Karena yang 1 orang lainnya masih di Bandung dalam kondisi sakit," kata Megawati saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu (29/6/2022).

Megawati mengungkapkan kronologi singkat peristiwa itu, ia berinisiatif untuk mengajak korban melapor ke Polda Metro dan langsung dilakukan visum di rumah sakit bersama penyidik.

"Sudah dilakukan visum, tapi sampai hari ini hasil visumnya belum keluar. Jadi kita juga menunggu hasil visum, dan menurut kami karena anak itu sudah cidera dari dalamnya (vagina) udah ada luka," katanya Rabu.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved