PENEMBAKAN DI RUMAH KADIV PROPAM
Ibu Brigadir J Histeris saat Proses Autopsi Ulang, Tuhan Tolong Kami
Ibu Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J menangis histeris saat peti jenazah anaknya diangkat untuk menjalani proses autopsi ulang.
Permohonan melaksanakannya disampaikan oleh kaluarga Brigadir Yosua Hutabarat melalui kuasa hukumnya.
Pelaksanaan autopsi ulang ini melibatkan dokter forensik dari yang ditunjuk oleh Polri dan juga tim independen.
Di antara dokter forensik tersebut ada yang berasal dari Persatuan Dokter Forensik Indonesia, dan juga dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat.
PERMINTAAN Kuasa Hukum
Kuasa Hukum Keluarga Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan dirinya meminta kepada tim forensik untuk melakukan pemeriksaan Jenazah dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Karena dalam proses autopsi akan terungkap berbagai luka yang ada di tubuh Brigadir Yosua.
"Nanti kan akan kita ketahui berdasarkan autopsi apa apa saja lukanya post morten atau ante mortem, jenis jenis luka ini, luka apa saja, akibat peluru atau timah panas misalnya, akibat benturan misalnya, ataukah misalnya akibat senjata tajam, itukan perlu pemeriksaan," ucapnya.
Kemudian dari informasi keluarga Kamaruddin menyebut bahwa Brigadir Yosua saat masuk polisi fisiknya sempurna, khususnya kakinya, sejak dilahirkan bisa berdiri tegap, sampai menjadi polisi.
Namun setelah meninggal, ia mengungkapkan jika satu kaki Brigadir Yosua jadi bengkok, tidak bisa lurus lagi.
Baca juga: Jenazah Brigadir Yosua Diangkat dari Makam, Dibawa ke RSUD untuk Autopsi Ulang
"Di situ tadi malam saya minta kepada tim forensik, mengapa anak ini ketika melamar polisi kakinya lurus dan sempurna sehingga bisa menjadi anggota polri, tapi setelah meninggal kakinya tidak bisa lurus lagi," ujarnya.
Itu yang menbuat dirinya meminta kepada tim dokter forensik untuk memeriksa kakinya Brigadir Yosua pertama apakah benar kakinya bengkok kemudian mengapa bengkok.
"Tadi malam kita minta memeriksa alat vital termasuk juga mohon maaf duburnya juga kami minta periksa, jadi jangan sampai ada yang terlewatkan," ucapnya.
"Dari ujung rambut sampai dengan ujung jari kaki itu saya minta diperiksa, jangan sampai terlewatkan sedikitpun," tambahnya.
Ia juga meminta kepada pengamat kesehatan yang sudah diutus kuasa hukum untuk mengawasi dan mencatat apa saja yang dilihat.(TribunBatam.id) (TribunJambi.com/Aryo Tondang/Danang Noprianto)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Sumber: TribunJambi.com