PENEMBAKAN DI RUMAH KADIV PROPAM

Sambil Pejamkan Mata Bharada E Tembak Brigadir J, Jika Tidak Menembak dia yang Ditembak

Deolipa Yumara mengungkapkan proses saat kliennya itu menembak Brigadir Yoshua atau Brigadir J di kediaman Irjen Ferdy Sambo. Jika tidak menembak dia

Editor: Eko Setiawan
kolase Tribunnews
Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J, dan Bharada E. Beda pengakuan Bharada E dulu dan sekarang terkait kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. 

TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Sambil pejamkan mata, Bharada E menembak Seniornya Brigadir J.

Bahrada E terpakasa menembak Brigadir J agar dirinya selamat saat itu.

Sebab jika Bharada E tidak mengikuti perintah atasan, dia berfikir malam itu nyawanya yang tidak selamat.

Hal itu disampaikan oleh Pengacara Bharada E, Deolipa kepada Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domu Ambarita.

Kuasa Hukum Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Deolipa Yumara mengungkapkan proses saat kliennya itu menembak Brigadir Yoshua atau Brigadir J di kediaman Irjen Ferdy Sambo.

Bharada E, kata Deolipa, hanya menerima perintah dari atasannya untuk 'mengeksekusi' Brigadir J.

Baca juga: Kuasa Hukum Sebut Bharada E Letuskan Tembakan Pertama ke Brigadir J, Ditekan Atasan yang Ada di TKP

Baca juga: Dalang Pembunuhan Brigadir J Segera Terbongkar, Mahfud MD: Kasus Tuntas Polisi

Apalagi, Baharada E merupakan prajurit Brimob yang tunduk pada atasannya.

Pasalnya, menurut pengakuan kepada Deolipa, saat itu Bharada E merasa ketakutan saat menjalankan perintah atasannya itu.

Karena, jika tak melakukan perintah untuk menembak Brihadir J, justru dirinya yang akan 'dieksekusi' oleh atasannya itu.

Hal itu diungkapkan Deolipa saat wawancara khusus dengan Wakil Direktur Pemberitaan Tribun Network Domu Ambarita di kawasan Depok, Jawa Barat, Selasa (9/8/2022).

"Dia mengaku salah paling engga. (Bharada E) ini kan Polisi Brimob, dan menjalankan perintah atasan," kata Deolipa.

"Tapi 'saya juga takut' kata dia kan, tapi ketakutan juga kalau saya tidak menembak (Brigadir J), saya yang ditembak. Kan gitu. Sama yang nyuruh nembak," kata Deolipa.

Deolipa juga mendengar curahan hati Bharada E. Dimana, saat menembak Brigadir J, Bharada E dengan perasaan takut dan memejamkan mata.

"Makanya dia sembari memejamkan mata, door..door..door. gitu aja," ungkap Deolipa menceritakan curhat Bharada E.

Deolipa pun menyadari bahwa perintah atasan di institusi Polri memang kadang susah untuk dibantah bahkan kerap menyerempet dengan pelanggaran hukum.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved