FEATURE
Tinggalkan Bandung, Imam Bisa Raup Rp 1 Juta Sehari Dari Jualan Bendera di Karimun
Dari Bandung, Imam berangkat bersama empat temannya ke Batam. Setibanya di Batam mereka berpencar demi jualan bendera. Imam pergi ke Karimun
Penulis: Yeni Hartati | Editor: Dewi Haryati
KARIMUN, TRIBUNBATAM.id - Jelang peringatan Hari Kemerdekaan RI, banyak pedagang bendera dan umbul-umbul musiman yang muncul di Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Satu di antara pedagang musiman di Karimun itu bernama Imam Sundaffa.
Laki-laki asal Bandung, Jawa Barat ini mengaku rutin datang ke Karimun hanya untuk menjual bendera dan umbul-umbul di perempatan Jalan Sudirman Poros, Kecamatan Meral.
Menurutnya, lokasi yang menjadi sasarannya untuk menjual berbagai bendera itu sangat strategis.
"Di sini lokasinya sangat strategis, ada taman, perempatan, dan banyak warga melintas," ujarnya kepada Tribunbatam.id, Senin (8/8/2022).
Dari Bandung, Imam berangkat bersama empat orang temannya dengan tujuan Batam.
Setibanya di Batam, mereka berpisah. Tiga temannya menjual bendera dan umbul-umbul di daerah Batam.
Baca juga: NAIK Kapal Tinggalkan Anak Istri di Garut, Adi Tergiur Jualan Bendera di Tanjungpinang
Sementara dua orang lainnya menjual di Karimun, termasuk dirinya.
Menjelang Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI), memang menjadi berkah bagi Imam Sundaffa.
Ia yang sehari-harinya menjadi pedagang gorengan di daerah asalnya, beralih menjadi pedagang bendera dan umbul-umbul khusus di bulan Agustus, setiap tahunnya.
Jika dibandingkan keuntungan yang didapatnya dari menjual gorengan, Imam mengaku lebih meraup keuntungan sebagai penjual umbul-umbul.
Berbagai ukuran bendera dari kecil hingga besar dan berbagai warna umbul-umbul juga tampak dijajakan olehnya dengan cara diikatkan di tiang penyangga.
Harga jualnya sangat bervariasi. Bendera ukuran kecil untuk sepeda motor atau mobil hanya Rp 5 ribu.
Sedangkan ukuran umbul-umbul sedang maupun besar dijual dengan harga ratusan ribu.
"Kalau omzet ya bervariasi dan cukup lumayan, bisa Rp 500 ribu bahkan Rp 1 juta per hari," timpalnya sembari tersenyum.
Imam mengaku jika dibanding tahun sebelumnya, umbul-umbul yang ia jual saat ini mengalami kenaikan harga yang disebabkan harga bahan naik.
"Tahun ini agak naik dari kemarin, karena harga bahan naik. Tetapi masih ada stok lama. Jadi harga masih relatif terjangkau," tutupnya. (TRIBUNBATAM.id / Yeni Hartati)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google