KENAIKAN BBM SUBSIDI

Pakar Sarankan Pemerintah Perketat Pengawasan BBM Subsidi Daripada Naikkan Harga Pertalite Rp10.000

Pemerintah disarankan melakukan pengetatan pengawasan dan penghematan dibanding menaikkan harga BBM jenis Pertalite yang bisa memicu inflasi.

WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Petugas SPBU Pertamina di Kawasan Abdul Muis, Tanah Abang, Jakarta Pusat, tengah mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Jumat (24/7/2015). Pakar Sarankan Pemerintah Perketat Pengawasan BBM Subsidi Daripada Naikkan Harga Pertalite Rp10.000 

"Jadi lebih cepat dilakukan perombakan ulang APBN semakin baik," imbuh Bhima.

Dampaknya akan dirasakan langsung ke daya beli masyarakat yang menurun, meningkatkan jumlah orang miskin baru. Karena konteksnya masyarakat saat ini sudah menghadapi kenaikan harga pangan, dengan inflasi mendekati 5 persen.

Baca juga: Cek Mobilmu, Inilah Deretan Kendaraan yang Boleh dan Tidak Boleh Beli Pertalite

Baca juga: Cara Daftar MyPertamina untuk Beli Pertalite dan Biosolar, Siapkan KTP dan STNK

Di sisi yang lain, masyarakat masih belum pulih akibat dampak pandemi Covid-19.

"Terbukti ada 11 juta lebih pekerja yang kehilangan pekerjaan, jam kerja dan gaji dipotong, hingga dirumahkan," terang Bhima.

Jika ditambah kenaikan harga BBM subsidi dikhawatirkan tekanan ekonomi untuk 40 persen kelompok rumah tangga terbawah akan semakin berat. Belum lagi ada 64 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergantung dari BBM subsidi.

"Pemerintah juga harus memikirkan efek ke UMKM, karena subsidi ini bukan hanya kendaraan pribadi tapi juga dipakai untuk kendaraan operasional usaha kecil dan mikro," tutur Bhima.

(Tribunnews.com/Dennis Destryawan)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dibandingkan Naikkan Harga Pertalite Rp10.000, Pemerintah Disarankan Perketat Pengawasan BBM Subsidi

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved