Malam Puncak HUT RI, Pentas Seni Barongan Hibur Warga Grobogan Jawa Tengah

Warga Grobogan Jawa Tengah (Jateng) terhibur dengan pentas seni barongan dari Paguyuban Seni Darmo Bodoyo saat malam puncak HUT RI, Minggu (21/8/2022)

TribunBatam.id/Mona Andriani
Pentas seni Barongan Darmo Budoyo di acara malam puncak HUT ke-77 RI di Dusun Pojok, Desa Sendangharjo, Karangrayung, Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (21/8/2022). 

JATENG, TRIBUNBATAM.id - Suara gamelan dan penyanyi mulai terdengar di Dusun Pojok, Desa Sendangharjo. Karangrayung, Grobogan, Jawa Tengah (Jateng), Minggu (21/8/2022).

Suara musik tradisional dan nyanyian itu berasal dari pentas seni barongan Paguyuban Seni Darmo Bodoyo.

Semua mata penonton mulai tertuju ke depan panggung saat Tari Blendrongan atau tari penyambutan tamu dimulai.

Tari Blendrongan hanya terdiri dari satu pemeran yang menggunakan topeng dan kostum.

Sutrisno sebagai salah satu seniman Darmo Budoyo mengatakan seni pentas Barongan mengangkat tema Babat Alas Wana Wengker.

Kisah berawal di hutan dengan banyak hewan buas di dalamnya.

Baca juga: Pedagang Kecipratan Rezeki Meriahnya Pawai Pembangunan HUT RI di Dabo Lingga

Tokoh pertama yang terlihat menggambarkan seekor harimau yang diketuai oleh Singa Barong atau bisa disebut juga dengan raja hutan.

Tak lama itu panggung yang sudah dihiasi lampu warna warni muncul tokoh baru dengan adegan berbeda.

Terlihat seorang pemain seni Barongan membawa cambuk berwarna putih, lalu muncul empat pemeran lain sambil membawa properti berbentuk kuda.

Sutrisno menceritakan dalam adegan kedua ini terdapat empat prajurit berkuda (jaranan) yang dipimpin oleh seorang Warok yang berkarakter gagah.

"Diceritakan Warok sedang mengembara di hutan angker," ungkap Sutrisno.

Tak lama setelah tokoh Warok dan prajurit kuda muncul, terlihat ada perang baru yang menggunakan kostum harimau.

Warok diganggu dengan Singa Barong lalu sempat terjadi peperangan.

"Lalu diceritakan Warok lari ketakutan lalu minta tolong kepada sang guru yaitu Mbah Darmo (guru Warok)," ujar Sutrisno yang menceritakan kisah singkat dari tema seni Barongan yang dibawa di acara puncak HUT ke-77 RI di Dusun Pojok tepatnya di RT004/RW008.

Malam pucak HUT RI di Grobogan Jawa Tengah
Kolase foto antusias warga melihat pentas seni Barongan Darmo Budoyo di acara malam puncak HUT ke 77 RI di Dusun Pojok, Desa Sendangharjo, Karangrayung, Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (21/8/2022).

Kemudian sosok pemeran Mbah Darmo muncul bersama Raja Hutan.

Mbah Darmo memberikan sebuah pusaka yaitu Cemeti.

"Cemeti itu berupa cambuk yang diberikan Mbah Darmo untuk mengalahkan raja hutan (singo barong)," ungkap Sutrisno saat menjelaskan pada TribunBatam.id.

Dalam kisah selanjutnya terungkap Warok memiliki tujuh prajurit, yang mana empat diantaranya adalah prajurit berkuda.

Warok dan prajuritnya bertemu dengan prajurit lain lalu terjadilah peperangan antara kubu Warok dan penguasa hutan.

Tak terlihat seserius dengan adegannya yang mana perang identik dengan adegan kekerasan.

Antusias warga melihat Pentas Seni Barongan di Dusun Pojok
Antusias warga melihat Pentas Seni Barongan di Dusun Pojok, Desa Sedangharjo, Grobogan, Jawa Tengah (21/8/2022).

Namun saat adegan ini, sedikit dihiasi dengan komedi dan akrobatik.

Tak jarang penonton sampai tertawa dari setiap percakapan hingga sikap tokohnya.

Adegan dilanjutkan dengan munculnya peran yang menggunakan kostum dan topeng yang lebih besar.

"Saat perang penguasa hutan tak terima lalu panggil Barongan Gede beserta pengikutnya yaitu Genderuwo merah dan hitam, Pentul, dan Tembem," ujar Sutrino lagi.

Baca juga: Semarak HUT RI, Kelurahan Air Raja Tanjungpinang Gelar Pentas Seni Budaya Nusantara

Di akhir cerita terjadilah peperangan besar.

Barongan Gede dan pengikutnya bisa ditaklukkan dengan cemeti dari Mbah Darmo.

Sutrisno menjelaskan jika Barongan Gede akhirnya mengakui kekalahan dengan minta sesaji pada Mbah Darmo.

"Mbah Darmo menuruti permintaan sehingga semua isi hutan itu mau tunduk dan siap menjadi murid Mbah Darmo," tambah Sutrisno.

Di akhir cerita untuk merayakan kemenangan Mbah Darmo dan prajurit berpesta dengan semua murid-muridnya dengan menghadirkan hiburan Tari Wedokan.

Kisah ini menjadi awal mula nama Paguyuban Seni Darmo Budoyo yang sudah berusia puluhan tahun.

Kesenian Seni Darmo Bodoyo diwariskan secara turun temurun. Dimana diberikan kepada dua anaknya di Dusun Pojok dan Dusun Tukelan.

Baca juga: Dalam Rangka HUT RI, 3.657 Orang Warga Binaan di Kepri Dapat Remisi Umum

Diketahui seluruh pihak yang terlibat merupakan warga di Dusun Pojok.

"Ada 50 orang yang terlibat dalam pentas barongan, sebelumnnya ada perlombaan, jalah sehat tingkat desa, karnaval tingkat desa, orkes dangdut dan ini acara puncak Kesenian Barongan 17 Agustus-an," ungkap Sutrisno.

Ia berharap generasi penerus tetap melestarikan kesenian yang sudah ada sejak jaman dulu, agar tidak punah.

"Dengan menciptakan sebuah karya dengan inovasi baru agar masyarakat lebih mengenal kesenian Darmo Bodoyo," tutup Sutrisno. 

Lihat pentas seni barongan Paguyuban Seni Darmo Bodoyo di sini

LINK 1

LINK 2

(TribunBatam.id/Mona Andriani)

Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved