PENEMBAKAN DI RUMAH KADIV PROPAM

Kapolri Sebut Bharada E Enggan Bertemu Dengam Ferdy Sambo, Ini Alasannya

Hal tersebut dikatakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam rapat Komisi III DPR RI bersama  di Gedung Nusantara II, Rabu (24/8/2022).

Editor: Eko Setiawan
(ISTIMEWA // Tribunnews.com/ Naufal Lanten)
KOLASE TRIBUNNEWS.COM: Bharada E setelah menjalani pemeriksaan di kantor Komnas HAM, Selasa (26/7/2022) // Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat konferensi pers setelah rapat dengan Komisi III DPR RI di Gedung Nusantara II,// (kiri) dan Irjen Ferdy Sambo (kanan). 

Perintah menjemput Irjen Ferdy Sambo ini diberikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit setelah mendapatkan keterangan dari Bharada E.

Arteria Dahlan Marah Ada Isu Adu Domba Komjen Agus Andrianto dan Ferdy Sambo: Ugal-ugalan

Legislator Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan mengatakan Polri harus bertindak jelas dalam penegakan hukum kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J. 

Dengan kata lain Polri di bawah pimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit harus bisa memisahkan polemik di luar kasus Brigadir J.

"Saya sangat sedih, geram, dan marah, orang bicara seenaknya ugal-ugalan tidak fokus lagi pada kematian Yosua (Brigadir J) saat ini," ujarnya saat Rapat Komisi III DPR RI bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit di Gedung Nusantara II, Rabu (24/8/2022).

Arteria juga mengkritik, soal adanya isu konsorsium 303 yang berhembus di pusaran kasus pembunuhan Brigadir J ini.

Seperti diketahui 'Konsorsium 303' sedang hangat menggaung dan disoroti banyak pihak.

Beberapa isu bisnis legal yang muncul dalam konsorsium 303 antara lain perjudian, prostitusi, penyelundupan suku cadang palsu, solar subsidi, minuman keras, hingga tambang ilegal.

Nama eks Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Ferdy Sambo juga ikut terseret dalam grafik Konsorsium 303 ini.

Bahkan sejumlah sosok juga diduga terlibat kasus judi online berikut perannya.

Hingga teranyar diagram Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto di kasus judi dan tambang.

"Bahkan cenderung penasehat hukum atau apanya itu sudah tidak bicara (tentang kematian) Yosua, bicaranya 303, bicaranya mafia tambang, bicaranya ngadu domba Mas Agus sama Sambo ini harus ada yang mengkoreksi," kata Arteria Dahlan.

"Jangan dibiarkan, hancur kita pak," lanjutnya.

Termasuk isu-isu soal penonaktifan Kapolri Jenderal Listyo Sigit atas buntut kasus pembunuhan Brigadir J.

Isu-isu tersebut disoroti Arteria berhembus sangat sistematis dan masif, namun baginya sikap Polri hanya diam.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved