SIDANG FERDY SAMBO

Daftar Nama 15 Saksi dalam Sidang Kode Etik Ferdy Sambo, Kadiv Humas Sebut Semua Sudah Disumpah

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebut jika 15 saksi di sidang kode etik sudah diambil sumpah untuk memberi keterangan sebenar-benarnya.

KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA
Irjen Ferdy Sambo hadir di ruang sidang komisi kode etik Polri di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (25/8/2022). Pakar mikro ekspresi bilang dia terlihat santai. 

Ferdy juga mengakui kesalahannya terkait menjadi otak pembunuhan terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

"Mohon izin ketua KKEP bagaimana kami sampaikan dalam proses persidangan, kami mengakui semua perbuatan dan menyesali semua perbuatan yang kami lakukan terhadap institusi Polri," jelasnya.

Meski begitu, Ferdy menyebut dirinya akan menerima hasil keputusan banding yang dia ajukan.

"Apapun keputusan banding kami siap untuk melaksanakan," ucapnya.

Ahli Forensik Emosi Sebut Irjen Ferdy Sambo Tertekan

Ahli Forensik Emosi Handoko Gani melihat mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo nampak tegang saat menjalani sidang komisi kode etik Polri di TNCC Polri, Jakarta, Kamis (25/8/2022).

Ini bisa dilihat dari gestur tubuh saat menjawab pertanyaan majelis sidang yang dipimpin Kabaintelkam Polri Komjen Ahmad Dofiri, seperti pergelangan tangan Sambo yang menggenggam ujung senderan tangan kursi.

"Dalam seni gestur ketika seseorang memegang suatu benda dan memutar-mutar, meremasnya hal tersebut menandakan psikologis orang tersebut tidak nyaman, tegang dan cemas," kata Handoko seperti dilansir Tribunnews dari KompasTV.

Selain tangan, kata Handoko ketegangan Sambo juga terlihat dari bibir dan mata.

Di saat menjawab pertanyaan majelis sidang, ada momen Sambo menutup bibir.

"Bibir yang menutup ke dalam ini menandakan Sambo dalam keadaan tertekan dan stres berat," katanya.

Langkah itu dilakukan untuk menyusun kata, namun otak tidak bisa menyuplai oksigen dengan santai lantaran jantung dan denyut nadi berdebar dengan cepat.

Sambo juga telihat menjawab dengan pendek dan beberapa kali menarik napas.

"Jika seseorang sedang tegang itu dia tidak bisa ceritakan atau menggunakan kalimat panjang.

Jadi hanya menjawab pertanyaan dengan pendek-pendek kemudian ditambah lagi helan napas, itu bisa terlihat," ujar Handoko saat dihubungi di program Kompas Petang di Kompas TV, Kamis (25/8/2022).

Sumber: Tribunnews
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved