LINGGA TERKINI
Daftar Pemenang Pawai Pembangunan di Dabo Singkep Lingga Meriahkan HUT ke 77 RI
Nama-nama pemenang pawai pembangunan peringatan HUT ke-77 RI di Dabo Singkep Lingga telah diumumkan. Berikut daftar pemenangnya
Penulis: Febriyuanda | Editor: Dewi Haryati
LINGGA, TRIBUNBATAM.id - Pemenang pawai pembangunan atau karnaval peringatan HUT ke-77 RI di Dabo Singkep Lingga telah diumumkan.
Sebelumnya, ada ribuan peserta pawai yang tampil di Dabo Singkep pada Sabtu (20/8/2022) lalu. Event ini pun masih membekas di hati masyarakat yang hadir.
Berbagai kostum dan alat peraga digunakan peserta. Sehingga hal ini menjadi persaingan ketat, mulai dari tingkat PAUD hingga umum.
Para peserta pawai tampil untuk meramaikan dan memeriahkan Hari Ulang Tahun atau HUT ke-77 Republik Indonesia ini.
Berikut daftar pemenang pawai pembangunan di Dabo Singkep yang telah diumumkan di halaman Gedung Nasional, Kecamatan Singkep, Lingga, baru-baru ini:
1. Tingkat PAUD
- Juara 1 PAUD Sakura
2. Tingkat TK
- Juara 1 TK Pembina
- Juara 2 TK Hang Tuah
3. Tingkat SD
- Juara 1 SDN 002 Singkep
- Juara 2 SDN 009 Singkep
- Juara 3 SDN 001 Singkep
4. Tingkat SMP
- Juara 1 SMPN 2 Singkep
- Juara 2 MTSN Singkep
- Juara 3 SMPN 1 Singkep
5. Tingkat SMA
- Juara 1 SMAN 1 Singkep
- Juara 2 SMAN 2 Singkep
- Juara 3 SMKN 1 Singkep
6. Tingkat Umum
- Juara 1 Desa Batu Berdaun
- Juara 2 Kelurahan Dabo Lama
- Juara 3 Desa Batu Kacang
Masing-masing peserta ini menampilkan konsep menarik.
Satu di antaranya peserta Desa Batu Berdaun, yang menonjolkan ikon Meriam Tegak sebagi cagar budaya di pariwisata Pantai Batu Berdaun.
Baca juga: Tudung Manto Lingga Jadi Ikon Andalan Peserta Pawai Pembangunan di Dabo Singkep
Meriam Tegak merupakan salah satu cagar budaya daerah Kabupaten Lingga, yang ramai dikunjungi orang karena keunikannya.
Sesuai dengan namanya, meriam ini berposisi tegak atau berdiri, dengan separuh bagian meriam tertancap di tanah dan separuh moncong meriam menghadap ke arah langit.
Meriam Tegak terlihat jelas dilihat oleh pengendara saat melewati akses utama jalan ke pantai wisata Pantai Batu Berdaun.
Meriam Tegak berasal dari cerita rakyat, yang memiliki nilai sejarah yang melekat bagi warga setempat.
"Ini untuk mengangkat cagar budaya meriam tegak, yang menjadi sektor pariwisata di desa kami. Sektor ini bisa menjadi PAD dan menambah perekonomian," kata Kepala Desa Batu Berdaun, Zainal kepada tribunbatam.id, Senin (29/8/2022).
Baca juga: Komunitas Tuana Lingga Kenalkan Budaya Melayu Lewat Pawai Pembangunan HUT RI
Setidaknya ada lebih kurang 250 peserta yang dibawa dari Desa Batu Berdaun dalam karnaval HUT ke-77 RI tadi.
Sementara itu, juara pertama datang dari SMAN 1 Singkep.
SMAN 1 Singkep membawa lebih kurang 600 personel saat pawai pembangunan itu.
Mulai dari adat, keanekaragaman budaya dan banyak sekali konsep yang ditampilkan SMA ini.
"Dengan hasil juara 1 itu, SMA 1 pun tampak bisa kompak dan tetap disiplin, dan juga mempunyai semangat yang kuat untuk mencapai tujuan ini," kata Kepala SMAN 1 Singkep, Ravion Hendri.
Ia pun mengungkapkan, para pelajar mempunyai semangat dan antusias yang besar dalam mengikuti pawai pembangunan itu.
"Guru ikut mengawasi saja, tapi anak-anak yang punya ide untuk membuat alat peraga itu," katanya.
Sementara itu, SDN 002 Singkep memegang juara puncak bertahan selama bertahun-tahun pada festival peringatan HUT RI ini.
Untuk giat pawai pembangunan pada tahun ini, mereka memegang dan mengedepankan konsep pendidikan.
"Karena dimulai dari pendidikanlah, Insya Allah masalah yang terjadi di negara kita terutama di daerah kita Kabupaten Lingga akan teratasi," kata Koordinator Pawai SDN 002 Singkep, Siti Nurmaidah kepada tribunbatam.id.
"SD kami SD Negeri 002 Singkep menggunakan kurikulum merdeka yaitu kurikulum yang mengedepankan kreativitas peserta didik, untuk menghasilkan suatu proyek sesuai dengan kegiatan pembelajaran yang akan melahirkan generasi emas 2045," sambungnya.
Mereka juga memakai tema nasional 'Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat.
"Sekolah kami juga mengajak masyarakat untuk tetap mengikuti protokol kesehatan, peduli dengan ingkungan yg bersih terutama di lingkungan keluarga," tuturnya.
Selain itu, mereka juga menonjolkan produk lokal, seperti beras, air mineral, serta minyak goreng.
Tak lupa konsep budaya lokal, dengan ikon Tudung Manto.
Mereka membuat replika Rumah Tekat Tudung Manto bewarna khas kuning dengan atap daun coklat. Di situ terdapat seorang pelajar seperti sedang menenun tudung manto.
"Kami memang mengangkat budaya lokal, seperti kerajinan Tudung Manto ini yang menjadi kerajinan hak milik Lingga," kata koordinator pawai SDN 002 Singkep, Siti.
Diketahui setidaknya ada 275 peserta SDN 002 Singkep yang ikut turun dalam pawai pembangunan ini. (Tribunbatam.id/Febriyuanda)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google