Program Kotaku Sulap Kampung Tua Tanjung Riau Lebih Indah, Tuntaskan Kawasan Kumuh di Batam

Seperti diketahui program Kotaku merupakan salah satu upaya untuk mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-2024 dengan target penanganan kumuh seluas 10.000 Ha. Pada RPJMN, Kepulauan Riau telah menangani seluas 138,51 Ha dari 176,17 Ha yang ditargetkan. 

Pendekatan kegiatan untuk penanganan kumuh dilakukan melalui kegiatan skala lingkungan dan skala kawasan.

Kegiatan skala kawasan di Provinsi Kepulauan Riau dilaksanakan di 4 kawasan. Kota Batam melaksanakan kegiatan skala kawasan di dua kawasan yaitu kawasan Kampung Tua Tanjung Riau dan Kawasan Sungai Lekop.

Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Kampung Tua Tanjung Riau selesai pelaksanaan konstruksi pada Mei 2021 persiapan serah terima ke Pemerintah Kota Batam sementara Peningkatan Kualitas Pemukiman Kumuh Perkotaan Sungai Lekop selesai pada Juni 2022 dan masa pemeliharaan 365 hari.

Kawasan Kampung Tua Tanjung Riau sangat strategis dengan lokasi berdekatan dengan Pelabuhan International Sekupang dan Pelabuhan Teluk Senimba yang merupakan pintu masuk ke Kota Batam. 

Berada diantara kawasan industri besar dan kawasan wisata. Memiliki event “Pesta Anak Pantai” Tahunan yang berpotensi untuk pengembangan wisata bahari. Beberapa objek wisata di Tanjung Riau yaitu Pantai Marina, Kebun Jambu, Fisherism Tanjung Riau.

Adanya permasalahan permukiman kumuh di Kawasan Kampung Tua Tanjung yakni ketidakteraturan bangunan, rumah tidak layak huni, sarana dan prasarana persampahan tidak layak, jalan tidak layak dan berupa pelantar kayu, tidak terpeliharanya drainase, sanitasi permukiman tidak layak dan kurangnya sarana proteksi kebakaran. 

Melalui kegiatan penigkatatan kualitas permukiman kumuh dapat menyelesaikan permasalahan kumuh di kawasan Kampung Tua Tanjung Riau. Diantaranya dengan pembangunan pelantar lingkar yang bertujuan membatasi meluasnya permukiman di atas air.

Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kawasan Kampung Tua Tanjung Riau dilaksanakan sejak September 2020 dan selesai Mei 2021 berupa jalan pedestrian, drainase, plaza, Gapura, pelantar lingkar pembatas permukiman dan RTP. Dengan di nakhodai Pemerintah Batam terealisasi kolaborasi dari berbagai pihak baik dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kota Batam, dan CSR berupa Rehab rumah tidak layak huni, jalan beton, pembangunan IPAL, dan bank sampah untuk menyelesaikan permasalahan kumuh seluas 19,62 Ha.

Dengan kegiatan peningkatan kualitas permukiman kumuh Kawasan Kampung Tua Tanjung Riau selain dapat mengurangi luasan permukiman kumuh juga memberikan dampak sebagai destinasi wisata baru yang pada akhirnya meningkatkan ekonomi masyarakat. 

Tumbuhnya usaha-usaha baru dari masyarakat sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Sehingga diperlukan pengelolaan agar infrastruktur yang telah dibangun dapat dimanfaatkan secara optimal. 

Kampung Tua Tanjung Riau sebagai destinasi wisata dan berkembangnya UMKM perlu ditata dan dikelola dengan baik agar berkesinambungan pemanfaatannya.

Melalui lokakarya dan pelatihan 3 hari diharapkan masyarakat, pemerintah daerah dan kelompok pemanfaat dan pemelihara dapat saling berkolaborasi dalam mengoptimalkan kemanfaatan infrastruktur yang telah dibangun.   

Selesainya pelaksanaan konstruksi dan sejalan dengan kebijakan Kementerian PUPR terkait Optimalisasi, Pemeliharaan, Operasional dan Rehabilitasi (OPOR), maka perlu dilaksanakan kegiatan pelatihan vokasi sebagai upaya untuk memelihara dan mengoptimalkan agar kegiatan infrastruktur yang dibangun melalui Program KOTAKU dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kepulauan Riau bekerjasama dengan LPK Global Lentera kasih Kota Batam melaksanakan Pelatihan Vokasi pemanfaatan dan pemeliharaan Kegiatan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh Kampung Tua Tanjung Riau Kota Batam Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU). 

Kegiatannya berupa lokakarya 1 hari yang dilaksanakan pada 30 Agustus 2022 dan di lanjutkan dengan pelatihan selama 3 hari yaitu tanggal 5 -7 September 2022

. Lokakarya ini diikuti oleh 100 Peserta dari unsur pemerintah Pemerintah Daerah, Akademisi, Swasta, Masyarakat, CSR dan Instansi Lainnya.(*)