Kamaruddin Ngaku Pernah Didatangi Seorang Kapolda Usai Laporkan Kasus Brigadir J, Bertemu di Jakarta
Kapolda itu datang temui Kamaruddin pada 18 Juli 2022, setelah kuasa hukum keluarga buat laporan pembunuhan berencana Brigadir J. Siapa kapolda itu?
TRIBUNBATAM.id- Kabar mengejutkan datang dari Kamaruddin Simanjuntak terkait kasus pembunuhan Brigadir J.
Pengacara keluarga Brigadir Yosua Hutabarat itu mengaku sempat didatangi seorang Kapolda usai melaporkan kasus pembunuhan Brigadir J tersebut.
Namun pengakuan tersebut tidak dikatakan langsung oleh Kamaruddin Simanjuntak.
Melainkan oleh pengacara Keluarga Brigadir Yosua Hutabarat yang lain, Martin Lukas Simanjuntak.
Martin mengungkapkan, Kapolda tersebut datang menemui Kamaruddin pada 18 Juli 2022, setelah keluarga melalui kuasa hukum membuat laporan pembunuhan berencana Brigadir J.
"Ketemu di Jakarta, (Kapolda) datang dari daerah," kata Martin Lukas pada program Apa Kabar Indonesia Malam, tayang di TV One, Selasa (6/9/2022) malam seperti dikutip dari TribunJambi.com.
Siapa Kapolda yang menemui Kamaruddin Simanjuntak? Martin enggan untuk membeberkan identitasnya.
Baca juga: Kriminolog Sangsi Brigadir J Lakukan Tindak Asusila Pada Putri Candrawathi, Beberkan Alasannya
Baca juga: Deolipa Yumara dan Kamaruddin Simanjuntak Dilaporkan ke Bareskrim oleh Aliansi Advokat Anti Hoax
Dia tidak tahu siapa yang perintahkan Kapolda datang menemui koordinator kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua.
Menurut Martin, ada pesan yang dibawa Kapolda tersebut untuk Kamaruddin Simanjuntak.
"Saat itu diminta cooling down (mendinginkan suasana)," ucap Martin Lukas.
Saat ini ada tiga Kapolda yang jadi sorotan karena diduga terlibat menyokong skenario Ferdy Sambo dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Soal tiga Kapolda yang jadi sorotan ini, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di menyebut Timsus dan Itsus sudah mendengarnya.
Dia menyebut Itsus (Inspektorat khusus) akan didalami informasi itu, tapi dia belum mengungkap kapan dilaksanakan.
Pada kasus pembunuhan Brigadir Yosua, awalnya diungkap sebagai tembak menembak, yang diawali terjadinya pelecehan.
Belakangan terungkap bahwa skenario tembak menembak itu tidak ada, yang terjadi justru penembakan searah kepada Brigadir Yosua, hingga akhirnya tewas.