BERITA KECELAKAAN
Kecelakaan Hari Ini, Truk Bawa Bata di Sukabumi Oleng Hantam Pagar Warga
Polisi mengungkap kondisi truk membawa bata yang alami kecelakaan hari ini di Sukabumi, termasuk ada atau tidaknya korban jiwa.
SUKABUMI, TRIBUNBATAM.id - Warga Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Provinsi Jawa Barat (Jabar) geger setelah ada kecelakaan yang dialami truk membawa bahan bangunan, Rabu (14/9/2022).
Kecelakaan yang dialami truk Mitsubishi Light membawa bahan bangunan dengan nomor polisi F 9244 OA di Sukabumi itu terjadi sekira pukul 05.30 WIB.
Truk yang membawa bahan bangunan di Sukabumi itu oleng hingga terperosok di Jalan Karangtengah RT 05 RW 09 saat melaju dari arah Karamat menuju Pasirpogor.
Sesampainya di tempat kejadian ketika sedang berusaha melintasi tanjakan, kendaraan tiba-tiba mundur kembali dan tidak bisa dimendalikan oleh pengemudi selanjutnya terhenti setelah menabrak pagar rumah warga.
Akibat kecelakaan tersebut, kendaraan truk dan bahan bangunan bata hebel dan pagar rumah mengalami kerusakan.
Baca juga: KECELAKAAN DI BATAM, Sebuah Mobil Trailer Terbalik Hantam Jalan di Simpang Taiwan

Namun polisi menyebut tidak ada korban jiwa dari kecelakaan itu.
"Beruntung masih pagi kejadiannya arus lalu lintas belum padat, alhamdulillah tidak ada korban. Sementara mobil dan muatanya rusak, begitu juga rumah warga," ucap Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi Kota, Ipda Jajat Munajata kepada TribunJabar.id.
Pihaknya saat ini tengah berupaya mengavakuasi truk tersebut, agar arus lalu lintas masyarakat bisa kembali normal.
Sementara itu warga sekitar, Ivan menyebut kejadian tersebut saat truk berusaha menanjak.
Namun tidak kuat akhirnya oleng.
"Saya lihat dari atas mobilnya sempat agak terhenti memaksa nanjak. Tiba-tiba langsung mundur ke sebelah kanan bahu jalan nabrak pagar rumah milik tetangga," ucapnya.
Sementara itu, bahan bangunan bata hebel saat ini sedang dievakuasi oleh pegawai pemilik material untuk diantarkan kepada pihak pembeli.
"Saat ini sedang dipindahkan oleh pegawainya untuk di antarkan ke rumah pembelinya," kata Ivan.
Baca juga: Kecelakaan Hari Ini, Truk Angkut Pupuk Tertabrak Kereta Api di Calacap
DATA Korlantas Polri
Korlantas Polri, melalui data Integrated Road Safety Management System atau IRSMS menyatakan bahwa kasus kecelakaan lalu lintas di Tanah Air sepanjang 2020 didominasi 80 persen oleh sepeda motor.
Berjumlah 93.319 kasus, kecelakaan lalu lintas yang melibatkan sepeda motor pada periode terkait ada di atas angkutan barang (8 persen), bus (6 persen), mobil pribadi (2 persen) dan moda transportasi lainnya (4 persen).
Menariknya, sebagaimana diungkapkan Kasipullahjianta Dubditlaka Ditgakum Korlantas Polri AKBP Hendra Wahyudi, mayoritas kecelakaan terjadi di kodisi permukaan jalan yang baik dan lurus, serta cuaca cerah (86.000 kasus).
"Sebab kalau cuaca hujan atau kondisi permukaan tidak rata pengendara lebih berhati-hati. Tapi kalau jalanan bagus dan cuaca cerah, memacu mereka untuk melajukan kendaraannya. Begitu juga saat jalanan yang tidak rata, mereka (pengendara) lebih hati-hati" kata dia dalam rapat koordinasi bersama Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) di Jakarta, Selasa (13/9/2022).
Baca juga: Fakta Miris Kecelakaan Bus Pariwisata di Wonosobo, PO Bus Jadi Sorotan
Sisanya, yaitu 3.296 kasus kecelakaan yang melibatkan sepeda motor terjadi saat kondisi hujan atau gerimis dan 1.373 kasus ketika sedang berawan maupun mendung.
Sementara pada kondisi permukaan jalan, 1.886 kasus kecelakaan terjadi pada jalanan berlubang, 1.048 kasus ketika jalanan berombak, 522 kasus saat jalan sedang basah, serta 311 kasus di jalanan yang licin.
Adapun perilaku pengemudi penyebab kecelakaan sepeda motor yang paling banyak karena ceroboh terhadap lalu lintas dari depan (23 persen) dan gagal menjaga jarak aman (20 persen).
Kemudian faktor lainnya, ceroboh saat menyalip (15 persen), melampaui batas kecepatan (10 persen), sampai gagal memberi isyarat lampu dan mengabaikan aturan lajur.
Sedangkan kondisi motor yang paling banyak menyebabkan terjadi kecelakaan karena rem yang tidak berfungsi (43 persen).
Kemudian diikuti oleh kemampuan pengemudi yang kurang baik (30 persen), dan lampu tak berfungsi (16 persen).
"Kasus kecelakaan yang disebabkan kerusakan roda sepanjang 2020 sebesar 6 persen. Untuk kondisi awal motor ketika terjadi kecelakaan tanpa spion ialah 5 persen," kata Hendra.(TribunBatam.id) (TribunJabar.id/Dian Herdiansyah) (Kompas.com/Ruly Kurniawan)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google
Sumber: TribunJabar.id, Kompas.com