PILPRES 2024
Partai Demokrat dan PDIP Saling Serang Jelang Pilpres 2024
Jelang Pilpres 2024, petinggi PDIP dan Partai Demokrat saling serang terkait nasib mereka di pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024 itu.
JAKARTA, TRIBUNBATAM.id - Dua partai politik (parpol) Indonesia, PDIP dan Partai Demokrat saling serang jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Saling serang antara PDIP dan Partai Demokrat jelang Pilpreds 2024 itu muncul setelah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang menyebut Presiden Joko Widodo hanya meresmikan infrastruktur yang dikerjakan saat pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat Rapimnas Partai Demokrat di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2022).
Tak sampai di sana, Susilo Bambang Yudhoyono sebelumnya juga mengatakan soal kekhawatirannya terkait gelaran Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 nantinya sata Rapimnas Partai Demokrat pada hari yang sama.
Kekhawatirannya tersebut termasuk adanya dugaan Partai Demokrat tidak bisa mengajukan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) di Pilpres 2024.
Video pidato SBY soal kekahwatiran di Pemilu 2024 tersebut pun viral, seperti ditayangkan Kanal YouTube Tribunnews.com, Sabtu (17/9/2022).
Baca juga: Anies Baswedan Beri Jawaban Berbeda Ditanya Maju Pilpres 2024
Bahkan SBY menggunakan istilah ‘akan turun gunung’ mengawal Pemilu 2024.
Pihanya juga menduga nantinya dalam Pilpres 2024, ada dua pasangan Capres dan Cawapres.
Dalam pernyataan tersebut, SBY menggunakan kata ‘mereka’ yang notabene menghendaki hal tersebut.
Namun siapa ‘mereka’ yang dimaksud SBY, tak dijelaskannya secara eksplisit.
Pernyataan dua tokoh dari Partai Demokrat ini mendapat reaksi dari PDIP.
Politikus senior PDIP Aria Bima menilai, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Partai Demokrat sepertinya masih menerapkan strategi lama playing victims dalam Pemilu 2024 mendatang.
Hal itu merujuk pada pernyataan terbaru SBY yang merasa Pemilu 2024 diduga telah diatur hanya ada dua pasangan kandidat capres dan cawapres.
“Karena biasa menggunakan strategi playing victims itu, Pak SBY,” ucap Aria Bima seperti dikutip dari Kompas.TV, Senin (19/9/2022).
Baca juga: Partai Demokrat Kepri Dukung Agus Harimurti Yudhoyono Maju Pilpres 2024
Menurut Aria Bima apa yang disampaikan SBY soal dugaan adanya ‘settingan’ pada Pemilu 2024 lebih karena bentuk refleksi diri.
Sebab, kata Aria Bima, SBY pada Pemilu 2004-2009 pernah mengatur bagaimana saat itu hanya ada dua pasangan kandidat saja.