TRAGEDI KANJURUHAN

Saksi Hidup Tragedi Kanjuruhan, 'Teriakan Minta Tolong Bersahutan'

Kisah sedih korban tragedi Kanjuruhan, Fathir Ramadhan (21) tak kuasa menahan air mata saat teringat sepupu yang meninggal dunia

SURYA/Purwanto
Kerusuhan setelah pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. 

MALANG, TRIBUNBATAM.id - Fathir Ramadhan (21) tak kuasa menahan air mata saat teringat tragedi Kanjuruhan.

Ia duduk termenung. Matanya terpejam saat menaburkan bunga di depan Patung Singa Bermahkota di Stadion Kanjuruhan, Senin (3/10/2022).

Fathir Ramadhan merupakan saksi hidup begitu mengerikannya suasana tragedi Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Fathir Muhammad harus kehilangan sepupunya bernama Mita Maulidya (24).

Mita Maulidya meninggal dalam tragedi Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022).

Fathir tidak bisa melupakan insiden Arema vs Persebaya yang menewaskan ratusan orang.

Pria asal Klojen ini jongkok sembari memejamkan mata dan menundukkan pandangan.

Fathir tak kuasa menitikkan air mata.

Dua rekannya mencoba menenangkan Fathir.

Saat pertandingan berlangsung, Fathir bersama Mita dan sejumlah kawannya.

Fathir dan Mita duduk bersebelahan di tribune atau gate 13 Stadion Kanjuruhan.

"Gas air mata ditembakkan ke arah tribun 13, tempat saya dan Mita menonton pertandingan," kata Fathir kepada SURYAMALANG.COM.

Tembakan gas air mata itu membuat suporter di gate 13 panik dan berlarian menjauhi asap.

Mereka berebut keluar sehingga berdesak-desakan.

Teriakan minta tolong bersahutan.

Suporter yang terjatuh pun terinjak-injak, dan meninggal dunia.

"Karena suasana panik, saya dan Mita terpisah. Saya tidak tahu keberadaannya. Asap membuat mata pedih dan napas terasa sesak," terangnya.

Fathir bisa selamat karena lari menuju pagar tribune.

Dia keluar dari gate 13 dengan cara memanjat pagar tribune dan turun di shuttle ban (lintasan lari) pinggir lapangan.

"Kemudiaan saya keluar dari stadion. Ssaya sempat mencari teman dan adik saya di luar stadion," terangnya.

Beberapa waktu berselang temannya menelepon.

Temannya minta Fathir merapat ke gerbang masuk stadion.

Fathir mendapat kabar bahwa adiknya telah meninggal.

"Jenazah adik sepupu saya berada di tribune VIP. Saya menuju ke sana. Jenazah adik saya langsung dibawa pulang ke rumah duka dengan ambulans," ucapnya.

 

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Suasana Mencekam di Gate 13 Stadion Kanjuruhan, Teriakan Minta Tolong Bersahutan

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved