DISKOMINFO KEPRI
Dewi Kumalasari Narasumber Gerakan Literasi, Sebut Peran Penting Keluarga
Dewi Kumalasari istri Gubernur Kepri Ansar Ahmad menjadi narasumber gerakan literasi di Tanjunguban, Kabupaten Bintan, Minggu (30/10/2022).
Penulis: Endra Kaputra | Editor: Septyan Mulia Rohman
BINTAN, TRIBUNBATAM.id - Bunda Literasi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Dewi Kumalasari menjadi narasumber dalam Talk Show Gerakan Literasi Gebyar Bulan Bahasa dan Sastra Kabupaten Bintan tahun 2022.
Acara yang dihadiri Dewi Kumalasari istri Gubernur Kepri Ansar Ahmad ini berlangsung di Aula Gedung Nasional Tanjung Uban, Bintan, Minggu (30/10/2022).
Dewi Kumalasari Ansar Ahmad menjadi narasumber pada talk show dengan membawakan materi 'Literasi Membuka Cakrawala'.
Dalam pemaparannya, Dewi menyampaikan dasar literasi adalah baca tulis.
Tetapi kemudian dikembangkan menjadi konsep yang lebih luas.
Baca juga: Gubernur Kepri Buka Mubes IV LAM Kepulauan Riau di Tanjungpinang

Demi mengukuhkan kecakapan hidup, literasi menurutnya bukan hanya berurusan dengan kemampuan mengenal huruf, angka, atau gambar, bahkan suara.
Melainkan juga terkait dengan kemampuan untuk menganalisis, mensintesis, menilai, dan mencipta.
“Kemampuan kreatif inilah yang kita semua harapkan bisa dimiliki oleh semua anak kita sebab kreativitas selalu tanpa batas,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan membaca sangat penting bagi anak-anak. Membaca tidak hanya akan memberikan pengetahuan, tetapi juga dapat membangun karakter.
“Membangun kebiasaan membaca dalam keluarga itu, apalagi di tengah perkembangan media sosial yang begitu cepat saat ini, anak-anak seringkali lebih tertarik menggunakan gawai daripada membaca buku. Namun tidak menutup kemungkinan untuk membangun ekosistem yang kuat di keluarga dan kuncinya ada di diri kita sendiri sebagai orang tua,” tuturnya.
Menurut Dewi, ada dua hal penting untuk menumbuhkan kemampuan literasi pada anak. Pertama, menyediakan beragam pilihan bacaan di rumah dan membiarkan anak untuk memilih buku bacaan yang disukainya.
Baca juga: Bupati Natuna Bersama Walikota Batam dan Wagub Kepri Temui Buruh Pelabuhan Penagi

“Kita perlu memerdekakan anak-anak kita untuk menentukan pilihan, tapi dengan pengawasan kita. Sebab jika orang tua memaksakan buku-buku apa yang harus dibaca, rasa cinta tidak mungkin akan terbentuk dalam hati anak-anak kita,” jelasnya.
Terakhir, Dewi mengajak anak-anak untuk membicarakan dan berdiskusi tentang buku yang sedang atau sudah dibaca dapat melatih kemampuan anak dalam mengolah informasi yang diperoleh dan mengutarakan pendapat.
Ia juga menggarisbawahi bahwa keluarga memiliki peran strategis dalam pencapaian literasi anak.
"Keluarga merupakan tempat pendidikan pertama dan utama yang menanamkan pengetahuan untuk keberhasilan anak tidak hanya di sekolah tetapi dalam kehidupannya di masa depan," tutupnya.(TribunBatam.id/Endra Kaputra)
Baca juga Berita TribunBatam.id lainnya di Google