PEMBUNUHAN BRIGADIR J
Bharada E Sebut Sering Didatangi Brigadir J di Dalam Mimpi, Kini Merasa Tertekan
Bharada E masih dihantui rasa penyesalan soal kematian Brigadir J yang dilakuan oleh Ferdy Sambo. Sampai-sampai Bharada E mengaku kerap didatangi ole
TRIBUNBATAM.id, JAKARTA - Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J yakni Bharada E mengaku sering didatangi Korban di dalam mimpi.
Bahkan kini Bharada E mengaku sangat Bersalah hingga Mendapat Tekanan Batin
Bharada E masih dihantui rasa penyesalan soal kematian Brigadir J yang dilakuan oleh Ferdy Sambo.
Sampai-sampai Bharada E mengaku kerap didatangi oleh Brigadir J lewat mimpi karena terlalu kepikiran.
Perasaan Bharada E kala itu berkecamuk antara menuruti Ferdy Sambo atau mengungkap fakta yang sebenarnya.
Dalam hati kecilnya, ia menyesal dan merasa bersalah karena telah menghabisi nyawa teman seniornya tersebut.
Namun ia tak kuasa membantah perintah Ferdy Sambo yang merupakan atasannya dan seorang jenderal bintang dua.
Apalagi, Bharada E sempat mendapat intimidasi dari Ferdy Sambo saat dipanggil oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Intimidasi dari Ferdy Sambo itu pun membuat keterangan yang diberikan Bharada E atas kasus tersebut jadi berubah-ubah.
Saking ketakutannya, Bharada E sampai menghubungi kekasih dan keluarganya.
Ia meminta mereka mengiklaskan dirinya jika terjadi sesuatu kepadanya.
Dikutip dari Tribunnews.com, hal itu diungkap oleh kuasa hukum Bharada E, Ronny Talapessy kepada Kompas dalam sebuah diskusi.
Ronny Talapessy mengungkap bahwa Bharada E terus merasakan penyesalan atas meninggalnya Brigadir J.
Apalagi, dia turut terlibat dalam kematian sahabatnya itu.
Bharada E pun mengaku menyesal telah melaksanakan perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.
Rasa penyesalan yang begitu besar itu, kata Ronny Talapessy, yang akhirnya mengungkap fakta sebenarnya di kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J ini.
Bharada E yang diperintahkan menembak mendiang Brigadir J, harus tunduk kepada skenario yang dibuat Ferdy Sambo.
"Pertama, waktu skenario itu si Richard masih dijaga sama Ferdy Sambo. Kemudian waktu menghadap bapak Kapolri, Richard masuk ke dalam, tetapi di luarnya ada Ferdy Sambo. Dari depan itu dia ( Bharada E) sudah diintimidasi," jelas Ronny Talapessy.
Saat itu Ferdy Sambo memerintahkan Bharada E agar berbicara seperti skenario yang telah ia susun sedemikian rupa.
Bahkan karena saking, Bharada E sempat menghubungi keluarganya dan kekasihnya, bahwasanya agar mereka merelakan Bharada E jika terjadi apa-apa.
"Kalau terjadi apa-apa dengan saya, sudah ikhlaskan saya, tidak usah mencari lagi. Saya minta keluarga hati-hati dan baik-baik," sebut Ronny Talapessy menirukan ucapan Bharada E.
Bukan cuma mendapat tekanan dari Ferdy Sambo, Bharada E juga mengaku mendapat tekanan batin karena setiap malam ia bermimpi didatangi mendiang Brigadir J.
"Didatangi, dimimpiin, dia selalu melihat almarhum Yosua," ungkap Ronny Talapessy.
Perasaan bersalah pun berkecamuk di hati Bharada E, karena telah menghabisi teman dan seniornya itu.
Walaupun Bhadara E masih bungkam di awal, namun rasa bersalahnya kepada mendiang Brigadir J membuatnya berani berkata jujur.
Sehingga saat keberadaan Bharada E dipisahkan dari Ferdy Sambo, barulah ia berani berkata jujur yang sebenarnya.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul Bharada E Mengaku Sering Didatangi Yosua Lewat Mimpi, Merasa Bersalah hingga Mendapat Tekanan Batin