HUMAN INTEREST
KISAH Pilu Abdul, Pelihara 9 Sapi untuk Modal Haji, Kini Semua Mati Tersambar Petir
Abdul Rahman kehilangan sembilan sapi dalam satu menit akibat tersambar petir. Kini harapannya naik haji pupus karena awalnya sapi itulah untuk ongkos
Abdul menarik napas panjang.
Air mata tak bisa ditahan lagi, ia menangis sesegukan.
Warga Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara ini mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah.
"Bukan tentang ruginya, sudah puluhan tahun sapi itu saya pelihara dan rawat seperti anak sendiri," sebut Abdul Rahman.
Rencananya jika sapi itu besar menjadi modal Abdul naik haji.
"Saya percaya Allah akan mengganti rezeki itu dengan cara yang tak terduga," katanya.
Ia berusaha tabah menerima ujian ini.
Tak jauh dari lokasi lar atau kebun tersebut, saat kejadian sembilan sapi tersambar petir, Kepala Desa Penyaring, Abdul Wahab, sedang asyik mengobrol bersama beberapa warga.
"Saya sedang berbincang dengan beberapa teman di kebun, saat petir itu kami cukup kaget," kata Wahab.
Ia bersyukur karena tidak menjadi korban sambaran petir tersebut.
Ia melihat sapi Abdul Rahman mati seketika setelah disambar petir.
"Kami langsung melihat kondisi sapi itu yang seketika tak bernyawa," jelas Wahab.
Padahal sapinya diikat, setelah tersambar langsung jatuh ke tanah.
Sementara warga lainnya ada yang mengambil ponsel di kantong celana untuk mendokumentasi kejadian tersebut.
Sontak video musibah sambaran petir yang menewaskan sembilan sapi tersebut viral di media sosial dan menuai ragam komentar serta simpati netizen di Sumbawa.
Menurut Wahab, hari ini Rabu (9/11/2022) dokter hewan dari UPT Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan akan meninjau lokasi.
"Usai diperiksa dokter, sembilan sapi itu akan dikuburkan," kata Wahab. (kompas.com)
*Sumber : Kompas.com