Sengketa Lahan di Jodoh Batam Nyaris Ricuh, Satu Orang Terluka Kena Lempar Batu
Sengketa lahan di Jodoh Batam, nyaris ricuh, Kamis (10/11). Sempat ada gesekan saat sebuah eskavator memaksa merobohkan pagar pembatas lahan milik PT.
Penulis: ronnye lodo laleng | Editor: Dewi Haryati
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Sengketa lahan di kawasan Pasar Angkasa Jodoh, Kecamatan Lubukbaja, Kota Batam nyaris ricuh, Kamis (10/11/2022).
Tanah sengketa yang sebelumnya milik PT Budi Karya Mashalim tersebut dilakukan pembongkaran sejumlah pagar oleh pihak PT Panca Usaha Jaya.
Proses pembongkaran di lahan sengketa ini dijaga ketat oleh puluhan personel dari tim terpadu. Terdiri dari Ditpam BP Batam, Satpol PP dan TNI dan Polri.
Mereka berjaga di seputaran lokasi lahan sengketa yang belum mendapat putusan inkrah dan masih dalam proses peradilan di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Tanjungpinang di Batam.
Pantauan di lapangan, sempat ada gesekan saat sebuah eskavator memaksa untuk merobohkan pagar pembatas lahan milik PT Budi Karya Mashalim.
Seorang warga terluka akibat terkena lemparan batu dari massa pendukung PT Budi Karya Mashalim.
Sebelumnya, sengketa lahan yang belum mendapatkan putusan inkrah dari PTUN itu sempat dibawa dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPRD Batam.
Baca juga: Seorang Pemuda di Batam Tikam Mantan Pacarnya, Tak Terima Kekasih Dimarahi Korban
Ketua Komisi I Lik Khai meminta kepada kedua belah pihak untuk saling menahan diri, tidak melakukan aktivitas apapun karena status lahannya masih berproses di PTUN.
"Keduanya saling menahan diri dan tidak melakukan aktivitas apapun di lahan yang disengketakan, karena status lahannya masih berproses di PTUN," kata Lik Khai.
Ia juga meminta kepada BP Batam agar tidak melakukan pengosongan lahan itu. Ia menyebut persoalan sengketa lahan di Batam sudah kesekian kalinya. Lahan belum beres tetapi sudah dialokasikan.
"Hal ini membuat para investor merugi bagi keduanya. Ini buruk bagi investor dan ini terjadi muncul karena kinerja BP Batam yang mengalokasikan lahan tersebut meski sudah bersertipikat PT Budi Karya hingga semakin rancu," ungkapnya.
Sementara itu, Kapolsek Lubukbaja Kompol Budi Hartono mengatakan, sebelumnya proses pembongkaran diwarnai gesekan antara sejumlah orang dengan tim terpadu.
Baca juga: Eks Kepala SMKN 1 Batam Jalani Sidang Perdana Kasus Korupsi Dana BOS Via Daring
"Sempat terjadi gesekan kecil. Namun bisa kami atasi," sebut Budi kepada Tribun Batam, Kamis (10/11/2022).
Dikatakannya, jumlah personel yang dikerahkan dalam kegiatan kali ini sebanyak 100 personel gabungan terdiri dari jajaran Polsek Lubukbaja, Polresta Barelang serta pihak keamanan lainnya.
"Ratusan personel diterjunkan untuk mengamankan jalannya proses pembongkaran. Alhamdulillah tidak ada perlawanan yang berlebihan," kata Budi.
Proses pembongkaran berjalan lancar hingga sore hari. Semua pagar berhasil dirobohkan dan satu per satu petugas sudah mulai meninggalkan lokasi tersebut.. (TRIBUNBATAM.id/ Ronnye Lodo Laleng)
Baca juga Berita Tribun Batam lainnya di Google