BATAM TERKINI
LOWONGAN KERJA DI BATAM, Perusahaan Galangan Kapal Butuh 5.000 Welder dan Fitter
Ketua DPC Iperindo Kepri Ali Ulai mengatakan, saat ini pengusaha galangan kapal di Batam kesulitan mendapatkan pekerja untuk posisi welder dan fitter.
BATAM, TRIBUNBATAM.id - Perusahaan galangan Kapal di Kota Batam, membutuhkan 5.000 tenaga kerja khusus welder dan fitter.
Saat ini, pengusaha sedang kelimpungan mencari karyawan sementara pengangguran banyak namun tak sesuai spesifikasi.
Dari 70 perusahaan galangan kapal di Kota Batam, rata-rata sudah memiliki proyek sampai akhir tahun 2023 yang akan datang.
Namun karyawan khususnya welder dan fitter tidak ada.
Pengusaha khawatir tidak bisa dapat target, karena sulitnya untuk mendapat tenaga kerja khusus welding dan fitter.
Ketua Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Ikatan Perusahaan Industri Kapal dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) Kepri, Ali Ulai menjelaskan untuk Iperindo saat ini memiliki anggota sebanyak 30 perusahaan galangan kapal.
Dari 30 anggota semuanya sudah mendapatkan proyek sampai akhir tahun 2023 yang akan datang.
Namun mereka kesulitan untuk mencari karyawan khusus welder dan fitter.
Baca juga: Apindo Batam Tolak Acuan Penetapan Upah Minimum Sesuai Permenaker 18/2022
"Jadi kita bingung sekarang. Waktu job fair Batam 2020 dilaksanakan. Begitu banyak pencaker yang mendaftar, tetapi kita malah kekurangan tenaga kerja," kata Ali Ulai.
Dia juga mengatakan pada saat Job Fair Batam 2022 yang lalu, banyak dari anggota mereka yang ikut buka stan.
Namun sampai saat ini tidak ada satupun pencaker yang melamar sebagai tukang las dan juga fitter.
Dia mengatakan rata-rata pekerja hanya melamar operator.
"Ini yang membuat kita bingung. Kok tidak ada yang melamar sebagai tukang las. Jadi kita bingung pengangguran banyak, tapi kita malah susah cari tukang las,"kata Ali Ulai.
Dia berharap pemerintah Kota Batam dan juga pemerintah Provinsi agar duduk bersama dengan pengusaha Galangan kapal yang ada di Batam, untuk mencari solusi agar para pencari kerja di Batam, bisa bekerja.
"Kita dari Asosiasi perusahaan khusus galangan kapal, siap duduk bersama pemerintah untuk mencari solusi agar, pengusaha galangan kapal tidak kesulitan mendapatkan tenaga kerja khusus tukang las,"kata Ali Ulai.