PEMBUNUHAN BRIGADIR J
Bharada E Berbohong Depan Kapolri Soal Brigadir J, Ferdy Sambo Intimidasi
Bharada E melalui kuasa hukumnya terpaksa berbohong bahkan di depan Kapolri terkait kematian Brigadir J gegara intimidasi Ferdy Sambo.
Richard juga berpesan kepada keluarganya untuk berhati-hati meski pada awalnya dia tak mengungkapkan peristiwa sebenarnya.
"Saya minta keluarga hati-hati, baik-baik, jadi kalau ada apa-apa sudah nggak usah cari saya lagi," tuturnya menirukan Richard Eliezer.
Dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum, pembunuhan berencana itu dilatarbelakangi oleh pernyataan Putri yang mengaku telah dilecehkan oleh Yosua di rumah Sambo di Magelang, Jawa Tengah, Kamis (7/7/2022).
Baca juga: Didepan Majelis Hakim, Bharada E Sebut Tak Percaya Brigadir J Lakukan Pelecehan
Pengakuan yang belum diketahui kebenarannya itu lantas membuat Sambo marah hingga menyusun strategi untuk membunuh Yosua.
Mulanya, Ferdy Sambo menyuruh Ricky Rizal atau Bripka RR menembak Yosua Hutabarat.
Namun, Ricky menolak sehingga Sambo beralih memerintahkan Richard Eliezer atau Bharada E.
Brigadir Yosua dieksekusi dengan cara ditembak 2-3 kali oleh Bharada E di rumah dinas Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).
Setelahnya, Sambo menembak kepala belakang Yosua hingga korban tewas.
Mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri tersebut lantas menembakkan pistol milik Yosua ke dinding-dinding untuk menciptakan narasi tembak menembak antara Brigadir J dan Bharada E yang berujung pada tewasnya Yosua.
Atas perbuatan tersebut, para terdakwa didakwa melanggar Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 KUHP jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP jo Pasal 56 ke-1 KUHP.
TERTEKAN
Bharada E Mengaku Sering Didatangi Yosua Lewat Mimpi, Merasa Bersalah hingga Mendapat Tekanan Batin
Baca juga: Bharada E Minta Maaf ke Keluarga Brigadir J, Pengecara Sebut Itu Permintaan Pribadi Terdakwa
Bharada E masih dihantui rasa penyesalan soal kematian Brigadir J yang dilakuan oleh Ferdy Sambo.
Sampai-sampai Bharada E mengaku kerap didatangi oleh Brigadir J lewat mimpi karena terlalu kepikiran.
Perasaan Bharada E kala itu berkecamuk antara menuruti Ferdy Sambo atau mengungkap fakta yang sebenarnya.