UPDATE Gempa Bumi di Cianjur, BMKG Data 122 Gempa Susulan

BMKG juga mengungkap mengapa gempa bumi di Cianjur bisa sangat merusak hingga menyebabkan banyak korban jiwa.

TribunBatam.id via Kompas.com/dendi Ramdhani
Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat meninjau kondisi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang pasca gempa bumi di Cianjur Provinsi Jawa Barat, Senin (21/11/2022). 

CIANJUR, TRIBUNBATAM.id - Gempa bumi di Cianjur pada Senin (21/11/2022) siang masih terasa hingga hari ini, Selasa (22/11/2022).

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat terdapat 122 gempa susulan pada Selasa (22/11) sekira pukul 07.30 WIB sejak gempa bumi di Cianjur dengan 5,6 skala Magnitudo

Dari 122 gempa susulan yang terjadi setelah gempa bumi di Cianjur, 4,2 skala magnitudo yang terbesar serta 1,5 skala Magnitudo yang terkecil berdasarkan Kompas TV.

Hingga hari ini, tercatat 162 korban jiwa dalam musibah gempa bumi di Cianjur ini.

Jumlah tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menggelar pers rilis di Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022).

Ia mengatakan, rata-rata korban yang meninggal dunia merupakan anak-anak, karena persitiwa terjadi ketika tengah berada di dalam ruangan kelas dan madrasah.

Gempa bumi di Cianjur sekira pukul 13.21 WIB itu juga dirasakan sejumlah warga di Provinsi Jawa Barat, Banten hingga DKI Jakarta.

Baca juga: Adik Dinar Candy Ditemukan Dalam Keadaan Sehat usai Hilang Akibat Gempa Cianjur

Sementara 122 gempa susulan di Cianjur disampaikan Plt Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono melalui akun Twitter resminya.

"Bukti berdasarkan data bahwa aktivitas gempa susulan (aftershocks) di Cianjur-Sukabumi sudah meluruh," tulis keterangan Daryono seperti diberitakan TribunJabar.id, (22/11/2022).

Ia menambahkan, jika hasil monitoring gempa susulan menunjukkan tren dengan magnitudo yang cenderung melemah dan menunjukkan frekuensi yang semakin jarang.

"Ini merupakan pertanda baik untuk kita semua bahwa tidak lama lagi kondisi akan stabil kembali," ujar Daryono dalam Breaking News Kompas TV, Selasa (22/11/2022).

MENGAPA Bisa Begitu Merusak?

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, skala gempa bumi yang mengguncang Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11/2022) siang sebenarnya tidak terlalu besar.

Namun, gempa bermagnitudo 5,6 itu menimbulkan kerusakan signifikan karena berjenis tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake.

Baca juga: Gempa Susulan Masigh Sering Terjadi Pasca Gempa Besar Menggoyang Cianjur

"Karakteristik shallow crustal earthquake sangat dangkal. Jadi memang energinya itu dari pusat yang dipancarkan, yang diradiasikan ke permukaan tanah itu masih kuat," kata Daryono dalam tayangan Kompas TV, Selasa (22/11/2022).

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved